Pemilu 2024
Diiringi Lagu Iwan Fals, Massa Bakar Baliho Wajah Jokowi dan Keluarganya: Api Kemarahan Rakyat
Suara lagu "Bongkar" karya musisi Iwan Fals mengiringi aksi massa yang membakar baliho berwajah keluarga Presiden Joko Widodo.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Suara lagu "Bongkar" karya musisi Iwan Fals mengiringi aksi massa yang membakar baliho berwajah keluarga Presiden Joko Widodo.
Nampak dalam baliho ada wajah Jokowi beserta anak, menantu hingga adik iparnya yakni mulai dari Gibran Rakabuming Raka, Kaesang Pangarep, Bobby Nasution hingga Anwar Usman.
Tak hanya itu, sejumlah baliho berwajah Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari dan Ketua Bawaslu RI, Rahmat Bagja yang tadinya mereka bentangkan selama aksi tolak hasil Pemilu curang dan makzulkan Jokowi di depan DPR RI juga turut dibakar.
Mereka menganggap aksi itu sebagai simbol kemarahan atas tindakan Jokowi dan keluarganya yang telah merusak demokrasi dan konstitusi di Indonesia.
Massa juga menyalakan flare saat membakar sejumlah baliho tersebut.
"Biarkan api yang membakar keluarga Jokowi sebagai api kemarahan rakyat Indonesia. Sebagai bentuk api revolusi perjuangan rakyat Indonesia," pekik orator dari atas mobil komando, Selasa (19/3/2024).
Aksi bakar baliho ini dilakukan 19.00 WIB atau setelah massa menggelar buka puasa bersama di jalanan depan DPR RI.
Setelah membakar baliho Jokowi dan kroninya, massa aksi tak langsung mereka membubarkan diri.
Mereka masih berorasi di depan DPR RI dan mengancam akan terus bertahan sampai tuntutan mereka yakni pengguliran hak angket Pemilu dan pemakzulkan Jokowi tercapai.
"Tak ada kata bubar dalam perjuangan," begitu kata orator meyakinkan massa agar tetap bertahan di depan DPR RI.
Hingga akhirnya polisi mulai memukul mundur massa pada pukul 20.35 WIB.
Hal itu setelah negoisasi yang dilakukan perwakilan massa dengan Kapolres Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro dari atas mobil komando masing-masing tak membuahkan hasil.
Perwakilan massa bersedia membubarkan diri asalkan perwakilan teman mereka yang diamankan polisi terlebih dahulu dikembalikan.
Sedangkan Kapolres berjanji baru akan mengembalikan perwakilan massa yang diamankan setelah massa aksi membubarkan diri.
Tetapi saran itu tak diterima oleh massa aksi.
Mendengar hal itu, Kapolres memerintahkan anggotanya untuk maju dua langkah ke arah massa.
Polisi akhirnya terus memukul mundur massa sampai ke arah Flyover Senayan atau di pertigaan menuju Gelora Bung Karno.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
PKS Buka Suara soal Faktor Kekalahan di Pilkada Depok, Masih Mendebat Kejenuhan Warga 20 Tahun |
![]() |
---|
Pilkada Telah Usai, GMKI Jakarta Suarakan Masyarakat Kembali Bersatu |
![]() |
---|
Ulasan Lengkap Pilkada Depok 2024: Peta Suara 11 Kecamatan, Nasib PKS hingga Alasan Imam-Ririn Kalah |
![]() |
---|
Aktivis Pemuda NTT di Jakarta Nilai Pilkada 2024 Kondusif: Tidak Terjadi Hal yang Dikhawatirkan |
![]() |
---|
Jenuh dan Karakter Rasional Warga Kota Bekasi Jadi Faktor Rendahnya Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.