Daftar 6 Caleg Terpilih Dapil Depok-Bekasi: PKS Mendominasi, Petahana dan Pendatang Baru Sama Kuat

TRIBUNJAKARTA.COM - Sebanyak enam caleg terpilih berpeluang besar melenggang ke Senayan dari dapil Jawa Barat (Jabar) 6 yang meliputi wilayah Kota Depok dan Kota Bekasi.

Tiga di antaranya adalah petahana, alias sebelumnya sudah menjabat di DPR RI (2019-2024).

Artinya, petahana maupun pendatang baru sama kuat pada kontestasi politik di dua kota satelit Jakarta itu.

Di sisi lain, PKS menjadi yang paling dominan.

Partai pimpinan Ahmad Syaikhu itu sukses merebut dua kursi, sedangkan partai lainnya, Golkar, Gerindra, PDIP dan PKB hanya 1.

Perolehan kursi dan suara ini terlihat dari hasil rekapitulasi KPU tingkat provinsi yang dapat dipantau di laman pemilu2024.kpu.go.id.

Di Jabar 6, PKS mendapat suara tertinggi, 538.235 suara.

Setelahnya disusul, Golkar dengan 421.352 suara.

Lalu Gerindra mendapat 268.517 suara, PDIP 258.038  dan suara PKB 225.497 suara.

Lima partai ini yang berhak mengirimkan calegnya untuk duduk di kursi empuk DPR RI.

Dengan perolehan suara besarnya, PKS berhak atas dua kursi.

Jumlah perolehan kursi merupakan konversi dari perolehan suara yang dihitung menggunakan metode Sainte Lague seperti tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu.

Setelah didapat jumlah kursinya, maka caleg yang terpilih di setiap partai itu adalah pemilik suara terbanyak.

Berikut daftar 6 caleg terpilih berikut perolehan suaranya pada Pileg 2024 dapil Jabar 6:

1. PKS: Mahfudz Abdurrahman (petahana), mendapat 161.973 suara

2. PKS: Muhammad Kholid, mendapat 118.727 suara

3. Golkar: Ranny Fahd Arafiq, mendapat  177.508 suara

4. Gerindra: Nuroji (petahana), mendapat 74.878 suara

5. PDIP: Sukur H. Nababn (petahana), mendapat 258.038 suara

6. PKB: Sudjatmiko, mendapat 135.241

Sebagai catatan, hingga saat ini, Rabu (20/3/2024) siang, proses rekapitulasi Pemilu 2024 oleh KPU masih berlangsung. 

Namun, prosesnya sudah memasuki tahap akhir, dan hasilnya akan diumumkan hari ini sesuai jadwal.

Setelah diumumkan, hasil masih bisa digugat oleh peserta Pemilu ke Mahkamah Konstitusi (MK). 

Karenanya hasil di atas belum benar-benar final dan masih bisa berubah.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News