Pemilu 2024
Massa Aksi Tolak Pemilu Curang Balas Orasi Massa Tandingan dengan Uang Rp 100 Ribu: 'Bayaran Kan?'
Aksi unjuk rasa di depan KPU RI, Rabu (20/3/2024) jelang pengumuman hasil Pemilu 2024 lebih dulu dimulai dari massa pro Pemilu alias massa tandingan.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM - Aksi unjuk rasa di depan KPU RI, Rabu (20/3/2024) jelang pengumuman hasil Pemilu 2024 lebih dulu dimulai dari massa pro Pemilu alias massa tandingan.
Berada di sisi kiri dari gerbang KPU, massa tandingan yang berasal dari para anak-anak muda ini datang sekira pukul 15 20 WIB dan langsung berorasi dengan mobil komando yang dibawanya.
Sedangkan massa kontra Pemilu yang berada di sisi kanan gerbang KPU sebenarnya lebih dulu datang, namun mereka hanya sekadar duduk-duduk sambil menunggu rombongan lainnya.
Mendengar massa tandingan datang dan mulai beraksi membuat massa kontra yang didominasi bapak-bapak dan ibu-ibu itu panas.
Mereka langsung berdiri dan menyoraki massa tandingan itu.
Beberapa massa kontra bahkan mengimingi uang Rp 100 ribu ke arah massa pro Pemilu yang diyakininya merupakan massa bayaran.
"Nih ambil nih, bayaran kan?," ujar seorang massa yang geram.
Massa tandingan pun membalasnya dengan meneriakan kalimat "Sorry ye, sorry ye," ke arah massa kontra Pemilu.

Sementara itu, perwakilan massa kontra yang tadinya duduk di jalanan depan KPU langsung mengumandangkan Shalawat Asyghil.
Hingga akhirnya pukul 15.30 WIB, massa kontra mendapat tambahan pasukan dari rombongan yang datang bersama mobil komando.
Antara massa pro dan kontra Pemilu pun saat ini telah sama-sama menyuarakan aspirasinya, dimana sesekali diantara mereka saling berbalas tudingan.
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
PKS Buka Suara soal Faktor Kekalahan di Pilkada Depok, Masih Mendebat Kejenuhan Warga 20 Tahun |
![]() |
---|
Pilkada Telah Usai, GMKI Jakarta Suarakan Masyarakat Kembali Bersatu |
![]() |
---|
Ulasan Lengkap Pilkada Depok 2024: Peta Suara 11 Kecamatan, Nasib PKS hingga Alasan Imam-Ririn Kalah |
![]() |
---|
Aktivis Pemuda NTT di Jakarta Nilai Pilkada 2024 Kondusif: Tidak Terjadi Hal yang Dikhawatirkan |
![]() |
---|
Jenuh dan Karakter Rasional Warga Kota Bekasi Jadi Faktor Rendahnya Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.