Pemilu 2024
Sederet Caleg PSI yang Selangkah Lagi ke DPR Tapi Ambyar: dari Dosen UI Hingga 2 Eks Penyiar Berita
Mimpi sederet calon legislatif dari PSI yang selangkah lagi menjadi kenyataan pun berujung ambyar.
TRIBUNJAKARTA.COM - Partai Solidaritas Indonesia (PSI) gagal lolos Pemilu Legislatif tahun 2024.
PSI gagal karena tak mampu melampaui ambang batas parlemen atau parliamantery threshold sebesar 4 persen.
Aturan tersebut tertuang dalam UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum.
Mimpi sederet calon legislatif dari PSI yang selangkah lagi menjadi kenyataan pun berujung ambyar.
Mereka yang diprediksi lolos karena perolehan suaranya termasuk tinggi di dapil masing-masing harus berlapang dada.
Pasalnya, PSI hanya meraup suara 4.206.169 dari total 84 daerah pemilihan (dapil) atau setara 2,806 persen suara.
Berikut sederet caleg PSI yang gagal duduk di kursi DPR.
1. Grace Natalie
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia, Grace Natalie sebenarnya berpotensi menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Eks penyiar berita tersebut meraih suara terbanyak di daerah pemilihan DKI Jakarta III.
Adapun di dapil yang meliputi Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan Kabupaten Kepulauan Seribu itu, Grace meraup 193.556 suara.
Suara Grace bahkan melampaui sejumlah caleg petahana, seperti Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni.
Sahroni mendulang 163.292 suara.
Namun, mimpi Grace merebut kursi DPR akhirnya buyar karena PSI tak lolos ke Senayan.
2. Ade Armando
Ade Armando sebenarnya berpotensi mendapatkan satu kursi DPR RI asalkan PSI lolos.
Mantan dosen di Universitas Indonesia itu maju sebagai caleg PSI di daerah pemilihan (dapil) Jakarta II yang meliputi Jakarta Selatan, Jakarta Pusat, dan luar negeri.
PKS Buka Suara soal Faktor Kekalahan di Pilkada Depok, Masih Mendebat Kejenuhan Warga 20 Tahun |
![]() |
---|
Pilkada Telah Usai, GMKI Jakarta Suarakan Masyarakat Kembali Bersatu |
![]() |
---|
Ulasan Lengkap Pilkada Depok 2024: Peta Suara 11 Kecamatan, Nasib PKS hingga Alasan Imam-Ririn Kalah |
![]() |
---|
Aktivis Pemuda NTT di Jakarta Nilai Pilkada 2024 Kondusif: Tidak Terjadi Hal yang Dikhawatirkan |
![]() |
---|
Jenuh dan Karakter Rasional Warga Kota Bekasi Jadi Faktor Rendahnya Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.