Pemilu 2024
PPP Tak Terima Gagal Lolos ke Parlemen, Tuding Pergeseran Suara Masif di Papua: Bakal Gugat ke MK
PPP tidak terima atas hasil Pemilu 2024 yang diumumkan KPU pada Rabu (20/3/2024) semalam.
TRIBUNJAKARTA.COM - PPP tidak terima atas hasil Pemilu 2024 yang diumumkan KPU pada Rabu (20/3/2024) semalam.
Partai berlogo Ka'bah itu hanya mendapat 5.878.777 suara dari total 84 daerah pemilihan (dapil).
Dibandingkan dengan jumlah suara sah Pileg DPR RI 2024 yang mencapai 151.796.630 suara, secara prosentase PPP hanya meraup 3,87 persen suara.
Dengan demikian, partai yang dipimpin Muhammad Mardiono itu tidak lolos ambang batas parlemen 4 persen untuk pertama kalinya dalam sejarah.
PPP yang merupakan gabungan partai beraliran Islam, Partai Nahdlatul Ulama (PNU), Partai Islam Persatuan Tarbiyah Islamiyah (PERTI), Partai Syarikat Islam Indonesia (PSII) dan Partai Muslimin Indonesia (Parmusi) selalu menjalankan perannya di parlemen sejak kelahirannya pada 5 Januari 1973 .
Kini, para caleg DPR RI PPP yang memeroleh suara terbanyak di dapilnya masing-masing pun tidak bisa melenggang ke Senayan.
Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi atau Awiek menuding terjadi pergeseran suara yang masif di akhir rekapitulasi.
Menurutnya, pergeseran mulai terjadi saat rekapitulasi sejumlah daerah Papua.
"Di Papua itu banyak, termasuk di Papua Tengah, Papua Pegunungan dan juga Papua itu ada yang bergeser cukup signifikan ya," kata Awiek di kawasan Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Rabu (20/3/2024), dikutip dari Tribunnews.
Awiek mengaku dari penghitungan internal mereka, PPP kehilangan 100 ribu lebih suara di wilayah Papua. Sedangkan total keseluruhan suara yang diraih PPP mencapai 4,04 atau 4,05 persen, yang artinya mereka dapat tiket menuju Senayan.
"Memang dari yang diumumkan oleh KPU kalau berdasarkan rekapitulasi tidak jauh berbeda. Ada selisih 100-250 ribu suara," ungkapnya.
"Tidak logis ketika suara sah mencapai 99,8 berarti 0,02 persen yang tidak sah, artinya 100 persen terpakai," ia menambahkan.
Untuk menindaklanjuti dugaan pergeseran ini, PPP bakal mengajukan sengketa ke Mahkamah Konsitusi MK.
Sementara itu, laporan juga telah dilayangkan lebih dulu ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) sore hari ini.
"Dan sudah kita laporkan ke bawaslu, karena di situ memang mekanismenya noken khususnya papua tengah dan papua pegunungan," jelasnya.

Awiek mengatakan, pengacara senior Soleh Amin akan memimpin tim hukum PPP untuk mengajukan gugatan ke MK.
"PPP sudah mempersiapkan tim hukum yang dipimpin pengacara senior Soleh Amin untuk mengajukan gugatan. Data-data kami kumpulkan dari DPC dan saat ini sedang verifikasi," katanya.
Dia meminta kepada seluruh caleg dan kader PPP untuk mengawal proses gugatan di MK.
"Kepada seluruh caleg PPP dan kader PPP untuk tetap semangat ikut mengawal perjuangan di MK," ucapnya.
"Dan kami menyampaikan terimakasih atas perjuangan dan kontribusi dalam menjaga partai warisan ulama ini," tandasnya.
Hasil Rekapitulasi
Berikut hasil rekapitulasi suara Pemilu 2024 di 38 provinsi dan 128 wilayah luar negeri pada Rabu (20/3/2024) malam.
PDIP bertengger di posisi teratas dalam Pileg 2024 dengan meraup 25.387.278 suara atau setara dengan 16,72 persen suara sah.
Di posisi kedua, ada Partai Golkar dengan meraup 23.208. 654 atau setara 15,28 persen.
Selanjutnya, Partai Gerindra mengantongi 20.071.708 suara atau 13,22 persen.
Kemudian PKB yang meraih 16.115.655 suara (10,61 persen), NasDem 14.660.516 suara (9,65 persen), PKS 12.781.353 suara (8,42 persen), Demokrat 11.283.160 suara (7,43 persen), dan terakhir PAN dengan meraup 10.984.003 suara (7,23 persen).
Selain PPP, sejumlah partai juga gagal memenuhi ambang batas parlemen. Merek adalah PSI, Perindo, Partai Buruh, Gelora, PKN, Hanura, Garuda, PBB hingga Partai Ummat.
Berikut 8 partai politik yang lolos ambang batas parlemen di Pileg 2024.
1. PDIP: 25.387.278 suara (16,72 persen)
2. Golkar: 23.208.654 suara (15,28 persen)
3. Gerindra: 20.071.708 suara (13,22 persen)
4. PKS: 12.781.353 suara (12.781.353)
5. PKB: 16.115.655 suara (10,61 persen)
6. NasDem: 14.660.516 suara (9,65 persen)
7. Demokrat: 11.283.160 suara (7,43 persen)
8. PAN: 10.984.003 suara (7,23 persen)
Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News
PKS Buka Suara soal Faktor Kekalahan di Pilkada Depok, Masih Mendebat Kejenuhan Warga 20 Tahun |
![]() |
---|
Pilkada Telah Usai, GMKI Jakarta Suarakan Masyarakat Kembali Bersatu |
![]() |
---|
Ulasan Lengkap Pilkada Depok 2024: Peta Suara 11 Kecamatan, Nasib PKS hingga Alasan Imam-Ririn Kalah |
![]() |
---|
Aktivis Pemuda NTT di Jakarta Nilai Pilkada 2024 Kondusif: Tidak Terjadi Hal yang Dikhawatirkan |
![]() |
---|
Jenuh dan Karakter Rasional Warga Kota Bekasi Jadi Faktor Rendahnya Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.