Pemilu 2024

PDIP Pikir-pikir Gabung Koalisi Asal Prabowo dan Jokowi Tak Lagi Mesra

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bakal ikut diajak bicara untuk gabung Koalisi oleh Prabowo. 

Kolase TribunJakarta
Prabowo Subianto, PDIP dan Joko Widodo. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Pascapilpres, beredar spekulasi keretakan hubungan Presiden RI Joko Widodo dengan Prabowo Subianto. 

Kerenggangan hubungan mereka mulai diperbincangkan ketika Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka tidak hadir mendampingi Prabowo saat berpidato kemenangan hasil KPU di Kertanegara. 

Menurut Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Airlangga, Suko Widodo, tidak hadirnya Gibran dalam pidato kemenangan Prabowo menimbulkan persepsi janggal. 

Padahal, kehadiran Gibran sebagai bentuk kesolidan antar pasangan calon terpilih.

Publik pun bertanya-tanya apakah ada persoalan atau misteri di balik ketidakhadiran Gibran. 

Diduga, kerenggangan ini dikaitkan dengan masa transisi kekuasaan. 

Terjadi proses tarik-menarik antara Prabowo beserta pendukungnya dan Gibran yang dianggap sebagai wajah Jokowi

"Memang agak janggal sepertinya. Lazimnya semua pengumuman kemenangan politik dihadiri oleh pasangan sebagai bentuk kesolidan dan tradisi berbarengan. Dalam kasus ini, seperti ada persoalan atau misteri sehingga membuat Gibran tak hadir," katanya seperti dikutip Kompas.id pada Jumat (22/3/2024). 

PDIP bisa mendekat

Prabowo Subianto ingin mewujudkan koalisi besar dalam pemerintahannya. 

Ia pun mengajak secara terang-terangan semua partai politik untuk bergabung. 

Tak terkecuali, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang akan ikut diajak bicara dalam konteks tersebut. 

Namun, PDIP dinilai sulit untuk bergabung ke koalisi Prabowo bila masih ada sosok Jokowi di dalamnya. 

Partai berlambang banteng tersebut lebih memilih berada di luar kekuasaan politik.

Akan tetapi, sikap PDIP bisa jadi akan berubah bila hubungan Prabowo dan Jokowi tak lagi mesra.  

"Kalau hubungan Prabowo dengan Pak Jokowi tak lagi membaik dan mesra bukan tidak mungkin PKS dan PDIP akan menjadi bagian dari koalisinya Prabowo di masa yang akan datang," kata Analis Politik, Adi Prayitno dilansir dari siaran Liputan6.

Pasalnya, keretakan hubungan PDIP dengan Jokowi baru-baru ini diungkapkan oleh kalangan politikus PDIP

Salah satunya disuarakan oleh politisi PDIP Deddy Sitorus. 

Dia menegaskan hubungan PDIP dengan semua partai baik kecuali dengan Presiden Jokowi.

Hal ini disampaikan Deddy saat menanggapi kabar Prabowo Subianto menjenguk Bendahara Umum PDIP Olly Dondokambey awal Maret lalu.

Deddy beralasan karena Presiden Jokowi dianggap telah membakar rumahnya sendiri.

"Hubungan kita dengan semua baik, yang tidak baik cuma dengan Jokowi. Karena apa? karena dia memilih membakar rumahnya sendiri untuk kepentingan dia dan keluarga," katanya. 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved