Viral di Media Sosial
Dibunuh Serda Adan, Iwan Sutrisman Muncul di Mimpi sang Paman: "Datang ke depan Rumah Minta Tolong"
Kepada keluarga korban, Adan berbohong bahwa Iwan telah lulus seleksi dan mengikuti pendidikan bintara TNI Angkatan Laut.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pembunuhan sadis dilakukan oleh Sersan Dua Adan Adyan Marsal terhadap Iwan Sutrisman Telaumbanua (21).
Sersan Adan ternyata menutupi pembunuhan Iwan selama 1,5 tahun dari keluarganya.
Kepada keluarga korban, Adan berbohong bahwa Iwan telah lulus seleksi dan mengikuti pendidikan bintara TNI Angkatan Laut.
Padahal, itu hanyalah bualan belaka.
Iwan tak pernah lulus melainkan dibunuh dan mayatnya dibuang ke jurang.
Kejadian pembunuhan itu berawal ketika Iwan mengikuti seleksi bintara TNI AL gelombang II 2022 di Kabupaten Nias pada Desember 2022.
Namun, Iwan tidak lulus.
Keluarga Iwan kemudian menemui Serda Adan. Mereka sebelumnya sudah saling kenal.
Kala itu, Serda Adan bertugas di Polisi Militer Pangkalan TNI AL (Lanal) Nias.
Minta Rp 200 juta
Keluarga Iwan meminta agar Serda Adan menolong Iwan agar lulus seleksi melalui "lewat jalur belakang."
Adan pun meminta Rp 200 juta agar bisa membantu kelulusan Iwan.
Mereka pun bersepakat mengeluarkan biaya fantastis itu ke Serda Adan.
"Mereka (orang tua Iwan) ingin anaknya mencapai cita-cita menjadi prajurit TNI. Iwan juga sejak lama selalu bermimpi jadi prajurit. Dia berlatih setiap hari, badannya sudah tegap seperti tentara," ujar anggota keluarga Iwan, Yanikasi Telaumbanua (35) pada Sabtu (30/3/2024).
Adan bersama Iwan yang didampingi keluarganya ke Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) II Padang, Sumatera Barat, pada 16 Desember 2022.
Di situ lah terakhir kali keluarga bersama Iwan. Setelah itu, keluarga tak lagi berjumpa atau sekadar berkomunikasi dengan Iwan.
Pada 22 Desember 2022, Adan mengirimkan foto Iwan telah mengenakan seragam TNI AL. Dalam foto itu, rambut Iwan sudah dibotaki.
Keluarga sangat senang melihat foto tersebut.
Karena kelulusan Iwan, keluarga sampai membikin pesta adat sebagai bentuk penghargaan kepada Adan.
"Kami menganggapnya sebagai anak," ujar Yanikasi.
Adan kerap meminta uang
Semenjak berpisah di Lantamal II Padang, keluarga tak pernah berkomunikasi dengan Iwan.
Namun, Adan kerap meminta kepada keluarga Iwan untuk dikirimkan uang dan barang.
Pada April 2023, Adan bahkan meminta dua ekor burung murai batu.
Dia menyebut burung itu merupakan permintaan khusus dari paman Adan yang membantu kelulusan Iwan.
Keluarga merogoh kocek hingga Rp 14 juta demi membeli burung itu.
Adan kemudian membohongi keluarga Iwan dengan menyebut Iwan akan dilantik sebagai prajurit TNI AL pada Oktober 2023.
Adan pun meminta uang lagi Rp 3,7 juta agar bisa membeli tiket pesawat untuk mengikuti pelantikan.
"Namun di hari pelantikan, Adan menghubungi keluarga kami dan menyebut pelantikan ditunda. Iwan disebut terpilih menjadi anggota pasukan khusus marinir dan pelantikan ditunda sampai waktu yang tidak ditentukan," katanya.
Pada Februari 2024, keluarga Iwan menemui Serda Adan di tempat tinggalnya di Mess Polisi Militer Lanal Nias.
Adan lagi-lagi meminta uang Rp 1,4 juta untuk membeli pulsa agar bisa menghubungi teman satu angkatan di satuan pendidikan.
Sang paman korban bermimpi
Akhirnya timbul kecurigaan dari keluarga Iwan karena tak kunjung bisa menemui Iwan.
Ditambah sang paman Iwan bermimpi aneh.
"Kami mulai khawatir pada kondisi Iwan setelah paman Iwan bermimpi melihat Iwan datang ke depan rumahnya meminta tolong, dia meminta agar diselamatkan," kata Yanikasi.
Mereka memutuskan melaporkan kejadian ini ke Lanal Nias, Senin (25/3/2024).
Adan dan keluarga Iwan dipertemukan.
Namun, Adan malah membantah telah membawa Iwan ke Padang. Dia menyebut tidak pernah menerima uang dari keluarga Iwan.
"Kami akhirnya menunjukkan semua bukti transfer dan percakapan dengan Adan," kata Yanikasi.
Dibunuh
Pada Kamis (28/3/2024), keluarga korban diberitahu bahwa Iwan telah dibunuh oleh Adan.
Adan mengaku membunuh Iwan pada 24 Desember 2022.
"Kami sekeluarga sangat terkejut dan menangis histeris mendengar informasi itu. Kami tidak menyangka dia yang kami anggap sebagai anak tega melakukan itu," ucap Yanikasi.
Iwan ditusuk di bagian perut menggunakan pisau dan mayatnya dibuang ke jurang di daerah Talawi, Kota Sawahlunto, Sumbar.
Pihak TNI AL masih melakukan penyelidikan terkait motif di balik pembunuhan Iwan.
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini.
Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News
Kejanggalan Pengangkatan Silfester Matutina Jadi Komisaris: Erick Thohir Terancam Tersangka Korupsi |
![]() |
---|
Penjahit Ditagih Pajak Rp2,8 Miliar, Warga yang Tinggal di Gang Bernasib Sama, Disebut Punya Bentley |
![]() |
---|
Alasan Silfester Matutina Bebas 6 Tahun, Refly Harun: Sederhana Bro, Ada Pengaruh Kekuasaan |
![]() |
---|
Mendadak Hilang dari TV, Silfester Matutina Disebut Ada di Jakarta, Kejaksaan Tak Sulit Mengeksekusi |
![]() |
---|
Eks Wakapolri Ungkap Faktor Besar di Balik Bebasnya Silfester Matutina Selama 6 Tahun |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.