Mahasiswa STIP Jakarta Meninggal Dunia
Slogan Zero Violence di Baju Olahraga STIP Jakarta Diabaikan, Tegar Malah Pukuli Junior hingga Tewas
Putu Satria Ananta Rustika (19) tewas di tangan seniornya Tegar Rafi Sanjaya (21) dalam perpeloncoan maut yang terjadi di STIP Jakarta.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Pebby Adhe Liana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, KOJA - Putu Satria Ananta Rustika (19) tewas di tangan seniornya Tegar Rafi Sanjaya (21) dalam perpeloncoan maut yang terjadi di Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran (STIP) Jakarta, Jumat (3/5/2024) lalu.
Putu Satria menghembuskan nafas terakhir ketika masih mengenakan baju olahraga STIP Jakarta, selepas mengikuti aktivitas olahraga, Jumat pagi.
Nyatanya, baju olahraga yang dikenakan Putu Satria memiliki pesan mendalam tentang bagaimana kekerasan selalu menjadi batu sandungan dalam operasional sekolah pelayaran ternama itu.
Berdasarkan foto dokumentasi jenazah korban yang diterima TribunJakarta.com, pada bagian depan baju olahraga yang dominan berwarna oranye tersebut, tertulis sebuah slogan tentang kekerasan.
"Zero Violence", begitu tertulis pada baju olahraga yang dikenakan korban terakhir kalinya.
Slogan itu seperti diabaikan oleh tersangka Tegar, yang masih nekat memukuli korban hingga nyawanya melayang di toilet kampus.
Tegar ditetapkan tersangka tunggal dalam kasus ini dengan jeratan pasal 338 KUHP tentang pembunuhan juncto pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat.
Ia mengakui telah memukuli Putu Satria sebanyak lima kali di bagian ulu hatinya.
Kemudian, ketika korban lemas dan tak sadarkan diri, tersangka Tegar memasukkan tangannya ke dalam mulut korban dengan niat melakukan pertolongan.
Nahas, nyatanya korban malah meninggal dunia.
Kepada polisi, Tegar mengungkapkan alasannya memukuli korban ialah untuk melakukan penindakan kepada Putu Satria yang saat itu dianggap melakukan kesalahan karena memakai baju olahraga.
"Pelaku bersama empat rekannya, mereka menyebut sebagai tradisinya taruna. Ada penindakan terhadap junior, karena dilihat ada yang salah menurut persepsinya senior, sehingga dikumpulkan di kamar mandi," kata Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, Sabtu (4/5/2024).
Gidion mengatakan, berdasarkan hasil autopsi, ditemukan luka di bagian ulu hati korban yang menyebabkan pecahnya jaringan paru-paru.
Kemudian, polisi juga mendapati bahwa penyebab hilangnya nyawa korban yang paling utama adalah upaya pertolongan yang tidak sesuai prosedur dilakukan oleh tersangka.
"Ketika dilakukan upaya, menurut tersangka ini adalah penyelamatan, di bagian mulut, sehingga itu menutup oksigen, saluran pernapasan, kemudian mengakibatkan organ vital tidak mendapat asupan oksigen sehingga menyebabkan kematian," jelas Gidion.
"Jadi luka yang di paru itu mempercepat proses kematian, sementara yang menyebabkan kematiannya justru setelah melihat korban pingsan atau tidak berdaya, sehingga panik kemudian dilakukan upaya-upaya penyelamatan yang tidak sesuai prosedur," papar Gidion.
Diketahui, Putu Satria meregang nyawa usai dianiaya di dalam toilet koridor kelas KALK C, lantai 2 gedung STIP Jakarta, Jumat pagi sekitar pukul 8.00 WIB.
Penganiayaan ini terjadi ketika korban dan empat rekan seangkatan lainnya sedang mengecek salah satu ruang kelas.
Saat turun ke lantai 2, rombongan korban dipanggil oleh tersangka yang saat itu juga sedang bersama-sama dengan empat orang lainnya yang merupakan taruna tingkat 2 STIP Jakarta.
Saat itu tersangka menanyakan alasan korban dan empat teman seangkatannya mengenakan baju olahraga.
Tersangka lalu meminta lima juniornya itu untuk masuk ke dalam toilet dan berbaris.
Putu Satria menjadi orang pertama yang maju ke hadapan Tegar karena dianggap dirinya paling kuat.
Putu Satria pun hanya bisa berdiri ketika Tegar melakukan pemukulan sebanyak lima kali ke bagian ulu hatinya, di dalam toilet kampus tersebut.
Usai tak sadarkan diri, korban kemudian dibopong ke klinik kampus dan akhirnya dinyatakan tutup usia.
Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini.
Baca berita dan artikel menarik dari TribunJakarta.com lainnya di Google News
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Foto-Putu-Satria-Ananta-Rustika-19.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.