Kecelakaan Subang

6 Pernyataan Yayasan SMK Lingga Kencana Soal Tragedi Bus Maut: Terkuak Guru Belum Bisa Diajak Bicara

Simak enam pernyataan Yayasan Kesejahteran Sosial terkait kecelakaan maut yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang.

Kolase Foto TribunJakarta
Pengurus Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS), Dian Nurfarida dan Sekretaris YKS Deddy Ahmad Mustofa. Simak enam pernyataan Yayasan Kesejahteran Sosial terkait kecelakaan maut yang membawa rombongan SMK Lingga Kencana di Ciater, Subang. 

Sebab, para korban selamat dari kecelakaan maut itu masih mengalami shock dan trauma, sehingga belum bisa dimintai penjelasannya.

"Karena siswa yang selamat sekarang masih trauma, guru yang ada di dalam mobil itupun sekarang masih belum bisa kita ajak bicara. Ya semacam ada rasa kengerian atau bagaimana. Nanti kalau memang itu sudah bisa kita ajak bicara, nanti kronologis yang sebenarnya kita tanya ke informasi langsung," tukas dia.

5. Bakal Datangkan Psikiater

Sekretaris Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS) , Deddy Ahmad Mustofa, mengungkapkan pihaknya telah meminta bantuan Pemerintah Kota Depok untuk mendatangkan psikiater.

Psikiater tersebut, kata dia, dibutuhkan untuk memberikan terapi psikologi kepada para guru dan siswa yang selamat dari kecelakaan dan berada di dalam bus saat kecelakaan di Subang Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024).

"Terkait trauma misalnya siswa-siswa, kita sudah koordinasi dengan pemerintah Kota Depok agar dikirimkan psikiater ke kita agar mereka itu dikasihkan terapi psikologi supaya mereka itu nggak trauma terus," kata dia di SMK Lingga Kencana Kota Depok pada Minggu (12/5/2024).

6. Yayasan Beri Santunan

Sekretaris Yayasan Kesejahteraan Sosial (YKS), Deddy Ahmad Mustofa menyatakan, akan ada sejumlah santunan untuk para korban meninggal akibat kecelakaan maut di Subang, Jawa Barat.

Deddy menyatakan, pemberian santunan tersebut akan dilakukan pada, Senin (13/5/2024) besok sekira pukul 09.00 WIB. Pemberian itu diberikan oleh dua pihak yakni berupa asuransi dari Jasa Raharja dan juga santunan dari Pemerintahan Kota Depok.

"Terus, besok juga pukul 09.00 itu pelaksanaan penyerahan santunan dari asuransi Jasa Raharja. Kemudian pukul 13.00 rencananya pemerintah Kota Depok akan memberikan bantuan kepada keluarga korban yang meninggal dunia. Sementara itu yang bisa kita kerjakan sampai besok," kata Deddy kepada awak media di SMK Lingga Kencana, Minggu (12/5/2024).

Kata dia, pemberian asuransi dan santunan itu memang dikebut pihaknya untuk bisa diserahkan sebelum 24 jam pasca pemakaman para korban.

Adapun pemakaman para korban yang jumlahnya 9 orang siswa dan 1 orang guru tersebut telah dilakukan pada sore tadi. Tak hanya kepada korban meninggal dunia, pihak yayasan juga kata Deddy akan mengupayakan pencairan asuransi terhadap korban luka.

Menurutnya, pihak yayasan memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan persoalan atas musibah nahas yang dialami para siswa tersebut.

"Terus terkait yang terkena musibah dalam perawatan di rumah sakit baik yang sudah sampai di Jakarta atau masih ada di Subang, itu akan kita buatkan, akan kita urus asuransi Jasa Raharjanya terkait dengan perawatan," ujar dia.

Perihal dengan korban luka, kata dia terbagi di beberapa rumah sakit untuk menjalani perawatan.

Untuk korban luka ringan, seluruhnya sudah dirujuk ke Rumah Sakit Brimob Kelapa Dua Depok, Rumah Sakit UI dan Rumah Sakit disekitaran Depok. (Tribunnews.com/TribunnewsDepok)


Dapatkan Informasi lain dari TribunJakarta.com via saluran Whatsapp di sini

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Sumber: Tribun depok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved