Hasil Survei Sebut 61 Persen Warga Jakarta Tak Puas Kinerja Heru Budi, Apa Benar? 

Hasil jajak pendapat yang dilakukan lembaga survei Proximity Indonesia menunjukan angka kepuasan masyarakat terhadap kinerja Heru Budi cukup rendah.

Istimewa
Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (2/5/2024). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Hasil jajak pendapat yang dilakukan lembaga survei Proximity Indonesia menunjukan angka kepuasan masyarakat terhadap kinerja Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono cukup rendah.

Peneliti Proximity Indonesia Aprilia Susanti menyebut, masyarakat yang puas atas kinerja Heru selama memimpin Jakarta hanya mencapai 38,2 persen.

Artinya, mayoritas responden mengaku kecewa atas kinerja eks Wali Kota Jakarta Utara tersebut.

"Masyarakat yang tidak puas atas kinerja Heru Budi Hartono mencapai 61,7 persen. Hanya 38,2 persen responden yang menjawab kinerja Heru Budi Hartono memuaskan," kata Aprilia, Kamis (30/5/2024) kemarin.

Adapun rinciannya ialah 34,6 persen responden mengaku puas dengan kinerja Heru Budi dan 3,6 persen lainnya sangat puas.

Sementara yang kecewa sengan kinerja Heru Budi terdiri dari 51,1 persen responden menjawab tidak memuaskan dan 10,6 persen sangat tidak memuaskan.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan pada 16 Mei hingga 25 Mei 2024 dengan jumlah responden mencapai 800 orang.

Ratusan responden tersebut berusia di atas 17 tahun atau sudah menikah dan tersebar di lima wilayah kota administrasi.

Hanya sampel dari Kepulauan Seribu yang tidak dilibatkan dalam jajak pendapat ini.

Survei dilakukan menggunakan metode acak bertingkat dan menggunakan wawancara tatap muka.

Hasil survei memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error sebesar plus minus 3,46 persen.

Terkait hasil survei ini, inisiator Jakarta Barometer Jim Lomen Sihombing menilai perlu dilakukan uji publik untuk memastikan keakuratan dari jajak pendapat yang dilakukan Proximity Indonesia.

"Harus dilakukan uji publik biar kita juga mendapat informasi berimbang. Bagaimana metodologi yang dilakukan? basis masyarakat mana yang di survei? Kalau menyimpulkan ada angka 61 persen warga kecewa tapi tidak dilakukan uji publik, ya wajar juga kalau pada akhirnya kita meragukan, ini benar gak nih surveinya," ucapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (1/6/2024).

Adapun uji publik yang dimaksud ialah penyajian data di depan publik dengan menghadirkan pembanding atau penyeimbang dari lembaga survei lain yang memiliki kesimpulan berbeda dengan Proximity Indonesia terkait dengan hasil survei kinerja Heru Budi.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved