Viral di Media Sosial
Usai Persib Juara, Oknum Bobotoh Bikin Ulah, Serang 2 Anak Kecil yang Lagi Tidur di Mobil Pelat B
Klub sepakbola Persib Bandung yang meraih juara Liga 1 ternyata dirayakan kelewat batas oleh oknum suporternya sendiri.
TRIBUNJAKARTA.COM - Klub sepakbola Persib Bandung yang meraih juara Liga 1 ternyata dirayakan kelewat batas oleh oknum suporternya sendiri.
Bobotoh, sebutan kelompok pendukung Persib Bandung, melakukan tindakan berbahaya kepada satu keluarga yang berada di dalam mobil.
Oknum Bobotoh menyerang dua anak kecil yang sedang tertidur pulas di mobil dengan melempari batu.
Mereka diduga berniat melakukan aksi sweeping terhadap warga Jakarta yang mengendarai kendaraan berpelat B.
Kejadian itu diunggah oleh warga Bandung sendiri yang menjadi korban, Vivi ke akun Instagram @infobandungraya.
Dalam video yang beredar, terlihat dua anak Vivi yang masih kecil ketakutan setelah kaca mobilnya dilempar batu hingga pecah.
Kedua anak kecil itu mendekat ke sang ibu agar mendapatkan perlindungan.
Tampak serpihan kaca berserakan di atas jok bangku mobil.
Sambil merekam kejadian itu, Vivi benar-benar murka dengan aksi oknum bobotoh.
"Kita ini orang Bandung yah, KTP Bandung walaupun pelat nomornya B. Lihat nih dipecahin (kaca mobilnya)," ujarnya.
Ia pun meminta agar kejadian ini diviralkan.
Ia kesal karena ikut terkena penyerangan oknum Bobotoh.
"Mobil saya hancur! Siapa yang mau bertanggungjawab ini? Biarin gue viralin. Tanggung jawab, gue enggak terima mobil gue dihancurin," teriak Vivi dengan geram.
Padahal, Vivi mengatakan dirinya adalah orang Bandung asli.
Ia sebenarnya ikut senang ketika Persib meraih juara.
Namun, ia marah dengan perbuatan oknum Bobotoh yang kelewat batas.
"Kalian boleh menang, saya ikut senang. Saya orang Bandung, suami saya apalagi lahir di Bandung, mentang-mentang pelat nomor mobil kami B lagian juga lawannya Madura, kenapa kami kena sasaran? Beling semua di mobil siapa yang mau tanggung jawab?" katanya sambil marah.
Warga Padalarang
Dalam kronologi yang Vivi unggah, Vivi dan suaminya berasal dari Padalarang, Kabupaten Bandung.
Mereka setiap harinya bekerja di Kota Bandung.
Setelah pulang kerja, mereka menjemput anak-anaknya ke rumah orang tua di Bandung untuk pulang ke Padalarang.
Namun dalam perjalanan pulang, oknum-oknum Bobotoh meneriaki mobil mereka lantaran berpelat B.
Peristiwa itu terjadi di Jalan Garuda, pertigaan ke Jalan Sudirman Kota Bandung.
"Suami saya tidak menggubris oknum-oknum tersebut, lalu mereka menghampiri mobil kami sambil teriak pelat B dan di antara mereka ada yang bawa besi panjang," tulisnya.
Vivi dari dalam mobil seketika panik dan berteriak memberitahukan bahwa ada dua anak kecil di dalam mobil.
Namun, para oknum Bobotoh tetap melakukan pengrusakan kepada warga tersebut.
Dengan menggunakan besi panjang, oknum Bobotoh memecahkan kaca hingga serpihannya memenuhi badan kedua anaknya.
"Anak saya sangat trauma dengan kejadian itu. Beruntungnya ada salah satu dari mereka menahan agar tidak menghakimi kami sehingga kami bisa terus jalan. Saya gemetar, marah, panik sebagai seorang wanita dan ibu melihat anak-anak saya menangis dan ketakutan," pungkasnya.
Persib Juara usai kalahkan Madura
Pupus sudah harapan Madura United untuk meraih gelar juara Championship Series Liga 1 2023-2024. Persib disebut pelatih Madura United begitu superior.
Madura United arahan Rakhmad Basuki takluk 1-3 dari Persib pada laga leg kedua final Championship Series Liga 1 2023-2024 melawan Persib Bandung di Stadion Gelora Bangkalan, Jumat (31/5/2024) malam.
Menyimpan ambisi comeback di kandang sendiri usai takluk 0-3 pada leg pertama, Madura United kembali harus mengakui keunggulan Persib.
Tim beralias Laskar Sape Kerrab pun secara agregat tumbang 1-6 di tangan Persib Bandung yang keluar sebagai juara Championship Series Liga 1.
“Persib begitu superior, cara bermain efektif dan transisi positif mereka luar biasa. Itu sebetulnya sudah kami antisipasi dan sudah kami latih,” ujar Rakhmad Basuki, pelatih asal Pamekasan itu.
“Bahwa beberapa latihan terakhir ini sudah saya coba mengantisipasi transisi yang begitu efektif. Tetapi ternyata kami gagal menutup transisi mereka. Kenapa kami gagal melakukan serangan? Karena mereka bertahan sangat baik,” ucapnya menambahkan seperti dilansir Kompas.com.
Rakhmad Basuki sadar betul tentang kemampuan apik Persib dalam fase transisi. Namun, Madura United tak bisa menangkalnya karena terbeban dengan hasil kekalahan 0-3 pada leg pertama final.
Personel Madura United seringkali tampak kurang tenang karena ada tuntutan mengejar selisih agregat.
Sehingga, beberapa peluang gagal dimaksimalkan menjadi gol. Baca juga: Bojan Hodak Pelatih Asing Pertama yang Membawa Persib Bandung Juara
“Itu transisi cepat adalah salah satu senjata mereka musim ini. Mereka menunggu bola bertahan dengan baik, compact defense luar biasa. Merebut bola quick counter sangat efektif, itu kunci kekuatan mereka,” tutur Rakhmad Basuki.
“Sebetulnya sudah kami analisis tapi kami gagal karena kami terlalu terburu-buru dengan margin (ketinggalan) tiga gol. Makanya banyak peluang yang harusnya bisa tercipta gol jadi gagal,” katanya menjelaskan.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Konten 'Rp10 Ribu di Istri yang Tepat' Makan Korban, Dokter Cerita Balita Sesak Telat Dibawa Berobat |
![]() |
---|
Kader PSI Semprot Tingkah Tak Wajar Roy Suryo & Tifa, Makam Keluarga Jokowi Didatangi: Udah Gila |
![]() |
---|
Dr Dion Haryadi Soroti Kasus Ibu Menyusui Makan Roti Gluten Free Diduga Palsu: Akibatnya Bisa Fatal |
![]() |
---|
Ternyata Tak Cuma Depan Rumah Yai Mim, Beredar Video Mobil Rental Sahara Penuhi Jalan Perumahan |
![]() |
---|
VIRAL King Abdi Murka Lihat Konten Anak Buang Roti Auntie Anne's: Caramu Hidup Diperbaiki |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.