Pilkada DKI 2024
Klaim Pegang Prinsip Ini, Sudirman Said Oke Saja Cuma Jadi Cawagub di Pilkada Jakarta
Sudirman Said mengaku tak masalah jika nantinya hanya direkomendasikan untuk maju sebagai cawagub di Pilkada Jakarta 2024.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
"Saya tidak bisa mengatakan spesifik ya, tapi saya bisa melogiskan begini. Pada waktu Pilpres ini kan saya membantu Pak Anies, Pak Muhaimin dan berinteraksi dengan tiga partai.
Ada partai NasDem, PKB dan PKS. Tapi sebelumnya juga kita kan berproses dengan partai Demokrat.
Keempat-empatnya punya hubungan yang baik. Apakah hubungan baik itu akan membuahkan dukungan itu sesuatu yang harus kita kelola sama-sama," paparnya.
Selain itu, Sudirman juga menyinggung soal hubungannya dengan Gerindra, dimana ia pernah diusung oleh parpol tersebut saat maju di Pilkada Jawa Tengah pada 2018 silam.
"Atau kalau kita balik agak mundur, 2017 kita membantu Pak Anies untuk Pilgub di 2017 kan. Itu juga partainya juga partai yang kita juga punya hubungan yang baik.
Jadi semua perjalanan itu insya Allah menghasilkan persahabatan, pertemanan yang ketika ada kebutuhan seperti ini tentu kita jaga aja semuanya," paparnya.
Alasan Pilih Maju di Jakarta
Dalam kesempatan itu, Sudirman pun membeberkan alasannya mengapa memilih untuk bisa maju di Pilkada Jakarta 2024 ketimbang kembali tarung di Jawa Tengah.
"Saya juga sering ditanya kenapa enggak memikirkan kembali ke Jawa Tengah. Ya dengan guyon saya mengatakan 'Kan sudah pernah mencoba di Jawa Tengah'," kata Sudirman.
Menurut Sudirman, Jawa Tengah biarkan menjadi ajang pertarungan bagi nama-nama yang memang memiliki basis kuat di wilayah tersebut.
Diketahui, Sudirman Said maju di Pilkada Jawa Tengah pada 2018 silam berpasangan dengan Ida Fauziyah melawan petahana Ganjar Pranowo yang menggandeng Taj Yasin Maimoen.
"Dan menurut saya Jawa Tengah itu biarkan diurus orang yang punya basis politik kuat di sana," tuturnya.
Sementara itu, status Jakarta yang tak lagi menjadi ibu kota justru menjadi daya tarik tersendiri bagi Sudirman.
"Jakarta mengapa menjadi tantangan menarik karena menurut Undang-Undang Nomor 2 tahun 2024, Jakarta akan mengalami perubahan besar.
Dari yang semula Ibu Kota Negara, nanti kalau PP atau Perpresnya keluar akan menjadi kota yang bukan lagi Ibu Kota tapi punya status yang luar biasa tuh. Jadi pusat ekonomi, pusat bisnis, pusat jasa, pusat kebudayaan," papar Sudirman.
"Dan jangan lupa bahwa pada tahun 2045 setelah 100 tahun Merdeka, 70 persen warga kita akan tinggal di kota," lanjutnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/jakarta/foto/bank/originals/Sudirman-Said-kanan-saat-mengunjungi-kantor-Tribun-Network-Palmerah-Jakarta-Selasa-1162024.jpg)