Pilkada DKI 2024

Sudirman Said Mantap Pilih Prabowo Ketimbang Jokowi, Tapi Sadar Posisi Tak Masuk Kabinet

Mantan Menteri ESDM, Sudirman Said mantap memilih Prabowo Subianto ketimbang Presiden Joko Widodo.

TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Sudirman Said (kanan) saat mengunjungi kantor Tribun Network, Palmerah, Jakarta, Selasa (11/6/2024). Mantan Menteri ESDM, Sudirman Said mantap memilih Prabowo Subianto ketimbang Presiden Joko Widodo. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan Menteri ESDM, Sudirman Said mantap memilih Prabowo Subianto ketimbang Presiden Joko Widodo.

Hal itu ia lontarkan saat menjawab pertanyaan cepat sewaktu berbincang di kantor Tribun Network, Selasa (11/6/2024).

Sudirman pun membeberkan alasannya mengapa memilih Prabowo ketimbang Jokowi.

 

 

Hal itu lantaran Prabowo lah yang akan menjadi pemimpin Indonesia selama lima tahun ke-depan sehingga sudah seharusnya didukung agar bisa menjalankan tugasnya dengan baik.

"Saya sering mengatakan sejak 22 April ketika MK memutuskan Prabowo itu, sudah kita menghormati keputusan itu mari kita memberi satu harapan kepada Pak Prabowo akan menata hal-hal yang selama ini menjadi konsep kita," kata Sudirman.

Menurutnya, tugas Prabowo ke depan tentulah sangat berat. Tak hanya urusan pemerintahan, tentunya juga soal ekonomi, hukum dan berbagai lembaga peradilan.

"Saya pilih cepat tugas Pak Prabowo untuk menyelesaikan, karena Pak Jokowi kan sudah mau selesai lah. Kita doakan selesai dengan baik dan begitu 20 Oktober presiden baru dilantik kita menyongsong masa depan," tuturnya.

Kendati begitu, Sudirman mengaku tak pernah terpikirkan bakal menjadi menteri di kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka ke depannya meski memiliki hubungan baik dengan Prabowo.

Sudirman memang pernah menjadi caleg Gerindra dan diusung parpol tersebut saat maju di Pilkada Jawa Tengah pada 2018 silam.

Namun, Sudirman menyebut posisinya pada Pilpres 2024 yang berada di kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar menjadi alasan dirinya tak mau masuk di dalam pemerintahan Prabowo-Gibran.

"Kan ngurus negara ini banyak sekali bidangnya. Bisa saja mengisi bidang-bidang lain seperti KPK sekarang lagi dibuka, BPK dibuka, sekarang kepada daerah sedang terbuka.

Nah karena itu saya berfikir teman-teman yang dulu di Koalisi Perubahan itu, saya termasuk dalam lingkaran itu tidak dalam kapasitas atau posisi untuk menjadi bagian dari kabinet, secara etika seperti itu," kata Sudirman.


Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved