DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap
Cerita Ibunda Pegi Setiawan Mendadak Repot, Tersangka Kasus Vina Minta Tempe Orek dan Ayam Goreng
Ibunda Pegi Setiawan, Kartini mendadak repot menuruti permintaan anaknya yang kini mendekam di tahanan Polda Jabar. Pegi minta makanan favorit.
TRIBUNJAKARTA.COM - Ibunda Pegi Setiawan, Kartini mendadak repot menuruti permintaan anaknya yang kini mendekam di tahanan Polda Jabar.
Pegi Setiawan ternyata meminta ibunda untuk dibawakan makanan favoritnya.
Hal itu terungkap saat Kartini akan menjenguk Pegi Setiawan di Mapolda Jabar, Rabu (12/6/2024).
Kartini didampingi kuasa hukum Pegi Setiawan berangkat ke Bandung untuk menemui anaknya.
Kartini juga ditemani dua adik Pegi, Robi Setiawan dan Lusiana.
Kartini mengatakan, mempersiapkan makanan itu sejak pagi.
“Tadi pagi langsung dadak masak, ke pasar dulu, repot, dan dalam waktu satu jam masakannya jadi,” jelas dia.
Makanan favorit Pegi Setiawan yakni tempe orek, tempe sambal dan ayam goreng.
“Ya, saya hari ini ikut ke Bandung sama Bu Yanti membawa makanan kesukaan Pegi,” ujar Kartini.
Kartini menjelaskan, makanan tersebut merupakan permintaan Pegi melalui pengacaranya.
"Pegi pesan kepada pengacara minta dibawain makanan kesukaannya. Dia bilang kangen dengan masakan mamahnya,” ucap Kartini.
Kartini juga menyebutkan pada Rabu (12/6/2024) bukanlah jadwal kunjungan tahanan.
Namun karena Pegi akan menjalani pemeriksaan tambahan, makanan itu akan diberikan saat kesempatan tersebut.
Kartini mengatakan, terakhir bertemu dengan Pegi saat anaknya menjalani tes psikologi beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan kondisi Pegi cukup sehat meski terlihat agak kurus.
Kartini menambahkan, Pegi berpesan agar dirinya tidak terlalu banyak pikiran dan meminta doa agar segera bebas.
Pemeriksaan tambahan terhadap Pegi Setiawan, menurutnya, digelar secara mendadak.
Informasi ini disampaikan oleh kuasa hukum Pegi Setiawan, Sugianti Iriani.
"Tadi pukul 08.00 WIB mendapat informasi dari penyidik melalui WhatsApp bahwa ada pemeriksaan tambahan untuk Pegi Setiawan," ujar Sugianti saat ditemui di kantornya di Desa Kepongpongan, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Rabu.
Sugianti, yang kerap disapa Yanti, mengaku kaget dengan pemberitahuan mendadak ini. Ia segera berkoordinasi dengan tim kuasa hukum di Bandung, Cirebon, dan Jakarta untuk memastikan siapa yang dapat mendampingi Pegi dalam pemeriksaan tersebut.
"Alhamdulillah, akhirnya saya dan dua tim kuasa hukum dari Cirebon berencana akan mendampingi Pegi Setiawan di Polda Jabar terkait pemeriksaan tambahan itu," ucapnya.
Menurut Yanti, pihaknya belum mendapatkan informasi terperinci mengenai materi pemeriksaan tambahan tersebut.
“Terkait pemeriksaan tambahan, kami hanya diberitahu bahwa hari ini ada pemeriksaan BAP tambahan. Oleh karena itu, kami akan mendampingi dengan hati-hati agar tidak terjadi hal yang merugikan terpidana lainnya,” jelas dia.
Yanti juga mengatakan, undangan pemeriksaan yang mendadak ini menimbulkan kecurigaan di kalangan tim kuasa hukum.
"Kami harus waspada dan hati-hati serta bertanya-tanya ada apa jika kita tidak mendampinginya,” katanya.
Pemeriksaan tambahan ini menjadi sorotan karena dilakukan secara mendadak dan memicu pertanyaan dari tim kuasa hukum terkait alasan di balik tindakan tersebut.
Tim kuasa hukum Pegi berjanji akan terus memantau perkembangan kasus ini dengan seksama.
Ayah Pegi Jalani Tes Psikologi
Sebelumnya, ayah kandung Pegi Setiawan, Rudi Irawan menjalani tes psikologi di Polda Jabar, Selasa (11/6/2024).
Tes psikologi yang dijalani Rudi oleh tim eksternal Polda Jabar itu, berlangsung sekitar tujuh jam dari siang hingga malam hari, di Gedung Ditreskrimum Polda Jabar.
Selama tes psikologi itu, Rudi mengaku diminta menjawab sejumlah pertanyaan mulai dari hal umum, hingga mengenai kepribadiannya.
Tak cuma itu, Rudi pun sempat diminta untuk menggambar.
"Menggambar pemandangan, tanya jawab tulis, hampir 12 pertanyaan. Soal kepribadian dan soal-soal masa lalu," ujar Rudi. Menurutnya, tes psikologi dilakukan dengan santai.
Rudi pun mengaku tidak menemui hambatan dalam tes tersebut.
"Gak ada kesulitan, tadi sambil ngobrol sambil santai," ucapnya.
Sementara itu, Dendi Matantika, kuasa hukum Rudi mengatakan, tes ini hanya dilakukan satu kali dan tidak ada tes tambahan.
Adapun tujuan dari tes psikologi ini, kata dia, merupakan bagian dari proses penyidikan dan untuk mengetahui pola asuh bapak terhadap anaknya.
"Tadi saya tanya juga tim psikolog untuk apa ini, untuk melihat pola asuh seorang bapak kepada anak di waktu kecil, itu saja tujuannya," katanya. (TribunJabar)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.