Kisah Marketing Situs Judi Habiskan Gaji Buat Dugem dan Sewa PSK di Filipina

Alvero (bukan nama sebenarnya) baru saja pulang dari Filipina Maret 2024, setelah bekerja selama satu tahun sebagai telemarketing situs judi online.

|

"Habis itu gua nyari kerjaan ke sana ke mari, nggak ada kerjaan sama sekali," kata dia.

Alvero yang sedang kesulitan mencari pekerjaan tiba-tiba dihubungi temannya.

Ia ditawari bekerja di situs judi online, dengan tugas mencari orang untuk membuat akun.

Tawaran yang datang pada tahun 2021 ini langsung diiyakan Alvero.

Alvero akhirnya mulai bekerja sebagai telemarketing yang mengurusi pencarian pemain baru di sekitar 20 situs judi online yang dikelola salah satu bandar besar.

Per hari ia ditarget mencari 10 akun baru, dengan cara merayu calon pemain di situsnya.

Metode pencarian member baru ini dijalankan menggunakan aplikasi WhatsApp.

Alvero membuat akun WhatsApp baru, dengan foto profil palsu bergambar wanita cantik dan seksi, dengan maksud menarik minat orang-orang yang dikontaknya.

Adapun situs tempat Alvero bekerja selama ini memang sudah memiliki database nomor-nomor masyarakat Indonesia yang rutin main judi online.

"Telemarketing itu kayak lu bikin WhatsApp yang banyak, kartu yang banyak. Terus lu kontakin orang-orang yang memang penjudi," ungkapnya.

"Ada nomor yang dijual gitu, nomor-nomor kayak udah penjudi aktif, kan nomornya langsung kayak kesebar gitu, ada database-nya," papar Alvero.

Alvero digaji sebesar Rp 4,2 juta per bulan.

Jika mencapai target, ia akan mengantongi gaji plus bonus yang jika ditotal bisa menyentuh angka Rp 7 juta.

Alvero menganggap pekerjaan ini cukup santai, meski tekanan terus datang dari atasannya setiap hari untuk makin gencar mencari member baru.

Tiba-tiba, pertengahan tahun 2022, pergerakan bawah tanah situs-situs judi online terusik.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved