DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Tangis Uya Kuya Murka Dengar Pengakuan Saka Tatal Disiksa Oknum Polisi Cirebon: Kalian Biadab!

Air mata Uya Kuya menetes mendengar cerita Saka Tatal yang mengaku disiksa tanpa ampun oleh pihak kepolisian.

|
YouTube Channel Uya Kuya
Saka Tatal dan Uya Kuya 

TRIBUNJAKARTA.COM - Air mata Uya Kuya menetes mendengar cerita Saka Tatal yang mengaku disiksa tanpa ampun oleh pihak kepolisian.

Saka Tatal, mendapatkan penyiksaan agar mengaku terlibat dalam pembunuhan Vina Cirebon dan Eky. 

Di depan Uya Kuya, Saka bercerita bahwa penyidik menyiksanya tanpa ada tergurat rasa bersalah di wajahnya. 

Saka mulai menerima penyiksaan setelah dibawa bersama enam pelaku lainnya ke Polres Cirebon Kota. 

"Terjadi penyiksaan itu setelah sampai di Polresta gak berapa lama ditangkap," ujar Saka Tatal kepada Uya Kuya di Youtube Channel-nya yang tayang pada Jumat (21/6/2024). 

Ia mendapatkan giliran setelah Sudirman dan Jaya yang lebih dulu disiksa. 

Namun, Saka lupa dengan wajah polisi yang menyiksanya. 

Yang jelas, tubuhnya terasa remuk redam setelah menerima bertubi-tubi pukulan. 

"Di badan diinjek-injek, dipukuli, kepala saya diadu sama gembok panjang sampai bocor. Yang melakukan itu polisi. Lebih dari dua orang," katanya. 

Saka tak ingat apakah Iptu Rudiana, ayah dari almarhum Eky, turut bergabung dalam penyiksaan itu. 

lihat fotoKapolri Jenderal Listyo Sigit mengakui kecolongan di kasus pembunuhan Vina dan Eky yang kini belum tuntas juga. Harusnya kasus ini diselesaikan berbasis scientific crime investigation.
Kapolri Jenderal Listyo Sigit mengakui kecolongan di kasus pembunuhan Vina dan Eky yang kini belum tuntas juga. Harusnya kasus ini diselesaikan berbasis scientific crime investigation.

Selama seminggu lebih, Saka dan para pelaku lainnya menerima dengan pasrah berbagai macam penganiayaan oleh polisi. 

Saban hari polisi selalu bertanya apakah Saka terlibat dalam pembunuhan itu. Akan tetapi, ia terus membantah. 

"Setiap hari dan saya terus bilang enggak. Saya ngejelasin ada di rumah sama paman saya namanya Sadikun saat peristiwa terjadi. Tapi tetep aja," ujar pemuda yang kala itu berusia 15 tahun. 

Uya Kuya Murka

Uya Kuya tak kuasa menahan emosinya mendengar begitu kejamnya Saka disiksa. 

Rasa keadilan Uya Kuya terkoyak. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved