Pemilu 2024
Sempat Diskors, KPU Ungkap Alasan Rekapitulasi Ulang 233 TPS di Cilincing Tak Selesai Sesuai Jadwal
KPU Jakarta Utara memberlakukan skorsing terhadap rekapitulasi ulang hasil Pileg DPRD DKI Jakarta pada 233 TPS di Kecamatan Cilincing.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, TANJUNG PRIOK - KPU Jakarta Utara memberlakukan skorsing terhadap rekapitulasi ulang hasil Pileg DPRD DKI Jakarta pada 233 TPS di Kecamatan Cilincing.
Skorsing diberlakukan setelah proses rekapitulasi tidak selesai sesuai jadwal yang ditentukan, yakni pada 23 dan 24 Juni 2024.
Komisioner KPU DKI Jakarta, Astri Megatari menjelaskan, pihaknya sudah mulai melakukan proses rekapitulasi terhadap 233 TPS tersebut sejak tanggal 23 Juni.
Akan tetapi, hingga tanggal 24 Juni, proses rekapitulasi belum juga selesai dan masih tersisa 28 TPS yang belum dihitung.
“Karena masih ada sisa sekitar 28 TPS lagi yang belum direkap ulang,” kata Astri di Kantor KPU Jakarta Utara, Selasa (25/6/2024) malam.
Astri mengungkapkan, pihaknya sudah bersurat kepada KPU RI soal rekapitulasi ulang yang molor dari jadwal yang ditentukan.
KPU RI lantas mengarahkan agar proses rekapitulasi 233 TPS di Cilincing ini tidak sampai melewati jadwal rekapitulasi tingkat provinsi, yakni pada 28 Juni 2024.
“Intinya dari KPU RI ini mengarahkan proses rekapitulasi ulang jangan melewati dari rekap di tingkat provinsi. Jika misalnya jadwal rekap provinsi itu tanggal 28 Juni, artinya kita bisa berhitung mundur dari situ, kapan kita harus rekap di tingkat kota dan rekap di tingkat kecamatan,” kata Astri.
Astri lantas memastikan rekapitulasi 28 TPS yang tersisa tidak bisa diselesaikan pada Selasa malam.
Pasalnya, hingga lewat pukul 21.00 WIB, skorsing masih belum dicabut dan proses rekapitulasi masih berhenti sementara.
“ Jadi memang ini kami upayakan se-efektif mungkin waktunya sehingga dari dua hari pelaksanaan rekapitulasi kemarin kita jadikan bahan evaluasi, apa-apa saja yang bisa kita tingkatkan, sehingga nantinya kita bisa menyelesaikan rekapitulasi ulang ini tepat waktu,” tutupnya.
Sementara itu, berdasarkan pantauan TribunJakarta.com, sejumlah saksi dari partai politik peserta pemilu masih bertahan di depan Kantor KPU Jakarta Utara hingga lewat pukul 22.00 WIB, Selasa malam.
Mereka juga mengeluhkan telah menunggu seharian di lokasi, namun belum mendapat kepastian kapan rekapitulasi dilanjutkan.
“Kami dari para saksi-saksi partai politik yang, sudah menanti itu kurang lebih dari jam 9 pagi sampai sudah jam 9 malam,” keluh saksi Partai NasDem, David.
“Kami menanti sudah kurang lebih 12 jam, nah sikap daripada KPU tidak ada kepastian bagi kami," pungkasnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
| PKS Buka Suara soal Faktor Kekalahan di Pilkada Depok, Masih Mendebat Kejenuhan Warga 20 Tahun |
|
|---|
| Pilkada Telah Usai, GMKI Jakarta Suarakan Masyarakat Kembali Bersatu |
|
|---|
| Ulasan Lengkap Pilkada Depok 2024: Peta Suara 11 Kecamatan, Nasib PKS hingga Alasan Imam-Ririn Kalah |
|
|---|
| Aktivis Pemuda NTT di Jakarta Nilai Pilkada 2024 Kondusif: Tidak Terjadi Hal yang Dikhawatirkan |
|
|---|
| Jenuh dan Karakter Rasional Warga Kota Bekasi Jadi Faktor Rendahnya Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.