Bantah Bongkar Tenda Pengungsi WNA di Depan Kantor UNHCR, Heru Budi: Dipindah ke Tempat Lebih Layak

Sejumlah tenda milik pengungsi warga negara asing (WNA) di depan UNHCR di kawasan Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan dibongkar petugas Satpol PP.

TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
Satpol PP membongkar tenda pengungsi yang ditempati warga negara asing (WNA) di depan Komisariat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) di kawasan Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan, Selasa (2/7/2024). Sejumlah tenda milik pengungsi warga negara asing (WNA) di depan UNHCR di kawasan Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan dibongkar petugas Satpol PP. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci


TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Sejumlah tenda milik warga negara asing (WNA) di depan Komisariat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi atau United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) di kawasan Kuningan, Setiabudi, Jakarta Selatan dibongkar petugas Satpol PP.

Aksi ini pun sempat menimbulkan ketegangan dari belasan WNA yang menghuni tenda-tenda tersebut.

Terkait hal ini, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membantah bahwa anak buahnya melakukan pembongkaran paksa tenda-tenda WNA.

“Saya luruskan ya, tidak dibongkar tapi mereka kita kembalikan ke tempat pengungsi yang layak,” ucapnya, Rabu (3/7/2024).

Orang nomor satu di Jakarta ini bilang, kini belasan WNA tersebut sudah dipindah ke tempat yang lebih layak.

Ia pun menegaskan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk turut memfasilitasi para WNA tersebut.

“Pemda DKI akan memperhatikan mereka, mudah-mudahan tidak di jalan lagi, apa kebutuhan sehari-hari mereka. Saya rasa itu bisa dikomunikasikan dengan UNHCR,” ujarnya.

Sebelumnya, lebih dari 10 tenda pengungsi dibongkar dan diangkut petugas Satpol PP ke mobil truk pikap pada Selasa (2/7/2024).

Beberapa pengungsi WNA sempat melayangkan protes terhadap pembongkaran tenda tersebut.

Namun, aksi protes itu tidak berlangsung lama setelah petugas memberikan penjelasan.

Camat Setiabudi Iswahyudi mengatakan, ada 15 pengungsi WNA yang mendirikan tenda di depan kantor UNHCR.

"Tadi sekitar 15 orang, 2 anak kecil, 13 dewasa. Barangkali (mendirikan tenda) supaya mereka lebih diperhatikan dan mereka ingin cepat dapat suaka di negara lain," kata Iswahyudi kepada wartawan.

Iswahyudi menjelaskan, belasan pengungsi WNA itu dipindahkan ke rumah detensi Direktorat Jenderal (Ditjen) Imigrasi Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).

"Kami laksanakan kegiatan ini, kami tampung di rumah detensi yang berada di Direktorat Jenderal Imigrasi. Atribut yang mereka tempati kami tertibkan, kami bersihkan," ujar dia.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved