Pilu ABG di Cengkareng, Jadi Korban Konflik Orangtua, Kini Dijual Pacar di Aplikasi Kencan & Hamil

Nasib memilukan dialami oleh ABG putri berinisial CPM (17) di Cengkareng, Jakarta Barat.

Tribunjakarta/Elga Hikari
Pemuda berinisial MAH (18) dan rekannya MR (20) kini ditangkap aparat Polsek Cengkareng, Jakarta Barat. MAH adalah pria yang tega menjual kekasihnya yang masih di bawah umur hingga hamil. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Nasib memilukan dialami oleh ABG putri berinisial CPM (17) di Cengkareng, Jakarta Barat.

Meninggalkan rumah karena menghindari konflik yang terjadi pada orang tuanya, masa depan CPM justru suram karena kini tengah hamil usai dijual sang pacar di aplikasi kencan.

"Saat ini korban dalam kondisi hamil enam bulan dan mengalami trauma sehingga tengah kami berikan pendampingan dari instansi terkait," kata Kapolsek Cengkareng, Kompol Hasoloan Situmorang saat memaparkan peristiwa yang dialami CPM, Rabu (3/7/2024).

Dalam kasus ini, polisi telah menangkap kekasih CPM berinisial MAH (18) dan rekannya MR (20).

Dipaparkan Kapolsek, CPM dan MAH sejak sebulan terakhir tinggal bersama di salah satu unit apartemen yang ada di wilayah Cengkareng.

Karena tak memiliki pekerjaan, MAH kemudian berinisiatif untuk menjual kekasihnya itu kepada pria hidung belang melalui aplikasi kencan dengan dibantu MR untuk menawarkannya.

"Dalam setiap kencan, pelaku menawarkan harga Rp200-300 ribu. Uang itu kemudian mereka bagi untuk biaya hidup sehari-hari," ujar Kapolsek.

Kapolsek menjelaskan kasus ini terungkap setelah warga apartemen curiga dengan aktivitas di kamar yang disewa pelaku dan korban.

Dalam kasus ini, polisi memastikan CPM adalah sebagai korban karena berada di bawah paksaan pelaku untuk melakukan perbuatan tersebut.

"Korban disini murni korban karena dieksploitasi baik secara ekonomi maupun seksual," tuturnya.

Atas perbuatannya, kedua tersangka dikenakan Pasal tentang Perlindungan Anak.

Sedangkan terhadap korban, polisi memberikan pendampingan untuk memulihkan kondisi psikisnya sekaligus memastikan janin yang dikandungnya dalam kondisi sehat.

"Kami akan bekerjasama dengan isntansi terkait, utamanya bagaimana mengkondisikan korban untuk menghilangkan trauma yang dialaminya," ucap Hasoloan.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved