Tidak Ada Larangan Menikah Pada Bulan Muharram dalam Islam, Begini Kata Wakil Ketua MUI

Muharam sendiri merupakan awal tahun Islam atau bulan pertama Hijriah yang dihitung sejak peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah

Editor: Siti Nawiroh
Tribun Muria
Ilustrasi pernikahan - Banyak orang mempercayai untuk tidak melangsungkan pernikahan pada Bulan Muharram atau Suro. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Banyak orang mempercayai untuk tidak melangsungkan pernikahan pada Bulan Muharram atau Suro.

Dipercaya bakal menimbulkan ketidakbaikan dalam rumah tangga nantinya, benarkah hal itu?

Suro adalah bulan pertama dalam penanggalan Jawa yang bertepatan dengan bulan Muharam pada kalender Hijriah.

Muharam sendiri merupakan awal tahun Islam atau bulan pertama Hijriah yang dihitung sejak peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Mekkah ke Madinah.

Dijelaskan Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas mengatakan, anjuran untuk tidak menggelar pernikahan selama Muharam tidak memiliki dasar yang kuat.

Dikutip dari Kompas.com, Anwar menjelaskan Muharam adalah bulan yang sarat peristiwa penting, seperti lolosnya Nabi Nuh AS dari bahaya banjir, serta selamatnya Nabi Musa AS dari kejaran Firaun.
Bulan pertama dalam penanggalan Islam ini juga menjadi awal peristiwa hijrah atau perpindahan Nabi Muhammad SAW dan sebagian muslim dari Mekkah ke Madinah.

Perjalanan bersejarah pada 622 Masehi tersebut salah satunya bertujuan untuk menyelamatkan diri dari tekanan kaum kafir Quraisy.

Oleh karena itu, Anwar berujar, umat Islam tetap diperbolehkan untuk melangsungkan acara pernikahan selama bulan Muharam.

"Tidak masalah (menikah di bulan Muharam)," kata dia.

Bukan larangan menikah, menurut Anwar, umat Islam justru dianjurkan untuk meningkatkan amal kebaikan, seperti berpuasa.

KLIK SELENGKAPNYA:Mama Papa Wajib Tahu, Simak Penjelasan Ini Sebelum Putuskan Bawa Anak Nonton di Bioskop
KLIK SELENGKAPNYA:Mama Papa Wajib Tahu, Simak Penjelasan Ini Sebelum Putuskan Bawa Anak Nonton di Bioskop

Anjuran tersebut termaktub dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, yang memiliki arti sebagai berikut:

"Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa bulan Muharam, dan shalat yang paling utama setelah shalat fardu adalah shalat malam." (HR Muslim).

Ibadah puasa sunah pada bulan pertama Hijriah ini kerap disebut sebagai puasa Asyura atau hari ke-10 Muharam.

"Puasa sunah di bulan Muharam ini dikenal dengan nama puasa Asyura yang dilakukan pada tanggal 10 Muharam," imbuh Anwar.

Mitos pada malam Satu Suro

Berikut beberapa mitos yang dipercaya untuk tidak dilakukan saat malam 1 Suro:

1. Tapa bisu atau tak boleh berbicara

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved