DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap
Sosok Baru Usai Pegi Bebas, Kakak Vina Cirebon Bocorkan Ciri-ciri Penjemput Adik Saat Malam Tragedi
Kakak kandung Vina, Marliana mengungkap teka-teki penjemput adiknya saat malam kejadia. Hal itu diungkapkan Marliana usai Pegi Setiawan bebas.
TRIBUNJAKARTA.COM, CIREBON - Kakak kandung Vina, Marliana mengungkap teka-teki penjemput adiknya saat malam kejadian tahun 2016.
Sosok baru itu diungkapkan Marliana (33) setelah Pegi Setiawan bebas usai memenangkan gugatan praperadilan di Pengadilan Negeri Bandung.
Marliana berharap sosok itu dapat menjadi petunjuk bagi polisi untuk membongkar kasus tewasnya Vina dan Eky.
Sosok ini menjemput sang adik sebelum ditemukan tewas bersama kekasihnya Rizky alias Eky di Jembatan Talun, Cirebon pada tahun 2016.
Marliana bercerita Vina Cirebon keluar rumah setelah dijemput dua rekannya, satu diantaranya bernama Mega.
Namun, Marliana tidak bisa melihat jelas wajah Mega.
Pasalnya, kondisi rumah Vina dan sekitarnya sudah agak gelap. Ia hanya mengungkap ciri-ciri Mega berbadan sedikit gemuk.
Menurut Marliana, Vina keluar rumah sekitar waktu setelah azan isya.
"Jadi adik saya itu (malam kejadian), keluar dari rumah seingat saya selesai azan isya. Dia (adik saya) itu datang ke sini (rumah) sama temannya minta uang."
"Saya tanya tuh temannya siapa, dia itu bilang temannya itu Mega karena yang turun (dari motor) itu cuma satu orang, datang ke rumah saya ini loh," ujar Marliana, Jumat (12/7/2024).
"Adik saya cuma bilang kalau temannya itu namanya Mega," ucapnya.
Marliana juga sempat menanyakan tujuan Vina keluar malam itu, mengingat Eki berada di Majalengka.
"Nah saya bilang, 'kamu malam Minggu mau keluar? kan katanya Eky di Majalengka'."

"Terus Vina bilang, 'ini juga mau ketemuan'. Pokoknya keluar dari rumah itu sama Mega," jelas dia.
Ia menambahkan, bahwa Vina meninggalkan rumah bersama dua temannya.
Di mana satu teman menunggu di atas motor sementara Mega masuk ke dalam rumah.
"Intinya, Vina keluar sama dua temannya, satu masuk sampai depan rumah, satunya nunggu di atas motor."
"Kalau yang nunggu di motor juga saya gak ngeliat jelas, lebih jauh."
"Secara fisik, yang namanya Mega itu agak sedikit gemuk, nah yang satunya itu kurus," katanya.
Marliana mengaku tidak mengenal Mega dan teman-teman Vina lainnya. Sehingga tidak tahu apakah Mega pernah dihadirkan dalam persidangan.
"Kalau dihadirkan di persidangan, saya gak tahu karena memang saya gak kenal Mega dan teman-teman Vina di luar sana," ujarnya.
Marliana meminta agar polisi mencari Mega karena menurutnya, Mega yang tahu ke mana saja Vina pergi pada malam kejadian tersebut.
"Ya setelah ingat seperti itu, saya minta si polisi juga cari Mega, karena kan yang keluar dari rumah itu Mega, kemana-mana kan dia yang tahu," ucap Marliana.
Desak Buka CCTV dan Ponsel
Selain itu, Marliana (33) juga mendesak pihak berwenang untuk membuka kembali rekaman CCTV dan isi percakapan HP para terpidana maupun korban.
Marliana menyatakan dukungannya terhadap ahli dan pakar pidana yang meminta pengungkapan tersebut untuk memperjelas kasus ini.
"Sejauh ini terkait adanya ahli dan pakar pidana yang meminta CCTV dan HP para terpidana maupun korban untuk dibuka kembali, ya saya sangat setuju. Sebab, memang seharusnya itu biar masalah ini terbuka dan terang benderang itu benar. CCTV, hp-hp itu harus dimunculkan," ujar Marliana.
Marliana juga mengungkapkan bahwa ada cerita dari percakapan di HP yang mengindikasikan pembunuhan ini telah direncanakan.
"Apalagi ada cerita dari chattingan kalau sudah direncanakan pembunuhan ini, lalu digiring ke suatu tempat, konvoi itu ada."
"Kalau saya lihat secara langsung dari hp bahwa benar ada chatting itu belum pernah, jadi versi mereka (para polisi) seperti itu terkait kronologinya," ucapnya.
Lebih lanjut, Marliana menambahkan, bahwa munculnya kronologi itu hanya didapatkan dari keterangan Rudiana yang juga anggota kepolisian.
Di mana, Rudiana juga ayah kandung Eki, kekasih Vina.
"Kronologinya kan di HP sudah ada rencana membunuh adik saya sampai akhir mereka menggiring motor yang dinaiki adik saya ke suatu tempat untuk dieksekusi."
"Kalau terkait cerita yang memunculkan kronologi seperti itu dari terpidana siapa atau siapa gak ada, hanya kronologi bahwa ada rencana membunuh saja," jelas dia.
Desakan ini muncul di tengah upaya keluarga Vina untuk mencari keadilan dan kebenaran atas kasus yang telah berlangsung selama bertahun-tahun.
Mereka berharap, dengan dibukanya kembali bukti-bukti tersebut, kebenaran yang sesungguhnya dapat terungkap. (TribunJabar)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.