DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Reza Indragiri Minta Polri Buka Komunikasi Elektronik Vina-Eky, Terutama Pascakejadian Jam 10 Malam

Ia menyoroti terutama isi komunikasi elektronik pascatewasnya Vina dan Eky yang disebut pada pukul 22.00 WIB di jembatan layang Talun, Cirebon.

Sementara lokasi terakhir di sebuah lahan kosong dekat SMPN 11 Cirebon, menjadi tempat para pelaku melakukan pemerkosaan terhadap korban. 

Setelah diperkosa dan dibunuh, Vina dan Eky dibawa kembali ke jembatan layang Talun. 

"Saya sebagai serse bertanya-tanya, kalau itu pembunuhan, perkosaan dilakukan bersama-sama ngapain dipindah-pindah begitu. Bukan kah akan banyak orang yang tahu," ujar Susno seperti dikutip dari channel Youtubenya, Susno Duadji yang tayang pada Minggu (21/7/2024). 

Ia juga meragukan kenapa kedua jenazah ditinggalkan begitu saja di atas jembatan. 

Berdasarkan saksi di TKP setelah ditemukan, korban Vina diketahui masih bernafas. 

"Kok masih hidup kengapa enggak dihabisin sekalian waktu itu, biar enggak ketahuan? Ini keganjilan dari TKP. Saya enggak tahu kenapa TKP-nya harus digeser ke tempat lain," tanya Susno lagi. 

Minim bukti

Susno melanjutkan tidak ada alat bukti yang menguatkan bahwa kasus ini merupakan pembunuhan. 

Alat bukti yang bisa didapatkan hanya lah keterangan saksi. 

"Saksi bernama Aep yang menurut saya ini sangat-sangat bohong. Kalau saya katakan 99 persen bohong," ujar Susno. 

Susno meragukan kesaksian Aep yang menyebut melihat pelaku dari jarak 100 meter dalam keadaan gelap. 

Aep juga mengaku tidak mengenal orangnya tetapi mengenal wajahnya secara jelas. 

"Kemudian tahu warna sepeda motor dan jenis sepeda motornya dari jarak 100 meter kemudian ditambah dengan kesaksian Dede," katanya. 

Selain keterangan saksi, alat bukti lain yang menunjukkan adanya tindakan pembunuhan tidak bisa ditunjukkan. 

Hasil visum bahkan tidak menyebutkan bahwa kedua korban meninggal tidak wajar, bukan karena ditusuk benda tajam. 

"Kemudian otopsi menyatakan hanya di belakang helm, di tengkuk, ada benturan dengan benda tajam. Bisa saja benturan dengan benda tajam itu benturan dengan trotoar," ujarnya. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved