DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap
Selain Pertemukan Dede & Keluarga 7 Terpidana di Rumahnya, Dedi Mulyadi Juga Tunggu Kedatangan Pegi
Anggota DPR RI Dedi Mulyadi akan mendatangkan keluarga 7 terpidana kasus Vina hingga Pegi Setiawan ke rumahnya di Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat.
TRIBUNJAKARTA.COM - Anggota DPR RI Dedi Mulyadi akan mendatangkan keluarga 7 terpidana kasus Vina hingga Pegi Setiawan ke rumahnya di Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat.
Diketahui, Dedi Mulyadi berjanji akan menjembatani Dede Riswanto untuk menyampaikan permintaan maafnya kepada keluarga para terpidana kasus Vina.
Rencananya, para keluarga terpidana ini akan diundang ke Lembur Pakuan dan dipertemukan langsung dengan Dede.
Sebab, setelah delapan tahun berlalu, Dede akhirnya mengakui jika kesaksiannya di tahun 2016 adalah palsu.
Padahal, gegara kesaksiannya di 2016 silam, delapan terpidana kasus Vina, yakni Rivaldi Aditya Wardana, Eko Ramdani (Koplak), Hadi Saputra (Bolang), Eka Sandy (Tiwul), Jaya (Kliwon), Supriyanto (Kasdul), Sudirman, Saka Tatal dibui.
Seluruhnya divonis penjara seumur hidup kecuali Saka Tatal yang hanya divonis delapan tahun penjara karena saat peristiwa masih usia anak, dan sudah bebas sejak 2020.
Dede bercerita mengenal Aep karena satu pekerjaan di tempat cuci steam daerah Kesambi, Kota Cirebon pada 2016 silam.
Namun belum ada sebulan bekerja, Dede sudah berhenti gegara tidak menemui kecocokan pada sistem pembayaran yang diketahui bagi hasil.
Kemudian, Dede mengaku diajak oleh Aep ke Polres Cirebon untuk memberikan kesaksian palsu yakni bersaksi melihat kedelapan orang terpidana menyerang dan melempari Vina dan anak Iptu Rudiana, Eky yang naik motor melintasi SMPN 11 Kota Cirebon pada 27 Agustus 2016.
Sampai kedelapan orang yang disebutkan mengejar Vina dan Eky hingga menghabisinya di Flyover Talun, lalu kemudian memerkosa Vina dan membunuh keduanya.

Dede bercerita mengenal Aep karena satu pekerjaan di tempat cuci steam daerah Kesambi, Kota Cirebon pada 2016 silam.
Namun belum ada sebulan bekerja, Dede sudah berhenti lantaran tidak menemui kecocokan pada sistem pembayaran yang diketahui bagi hasil.
Kemudian, Dede mengaku diajak oleh Aep ke Polres Cirebon untuk memberikan kesaksian palsu yakni bersaksi melihat kedelapan orang terpidana menyerang dan melempari Vina dan anak Iptu Rudiana, Eky yang naik motor melintasi SMPN 11 Kota Cirebon pada 27 Agustus 2016.
Sampai kedelapan orang yang disebutkan mengejar Vina dan Eky hingga menghabisinya di Flyover Talun, lalu kemudian memerkosa Vina dan membunuh keduanya.
"Intinya si Pak, peristiwa itu, anak-anak mukul di situ, nongkrong di situ, pelemparan batu nggak ada," jelasnya dikutip dari kanal Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Minggu (21/7/2024).
"Awalnya malam, sekitar jam berapa saya lupa. Aep nelepon saya, 'De, anterin saya ke Polres yuk'. Saya posisi di rumah, rumah di Tangkil," ucapnya
Saat itu, Dede yang masih bingung pun bertanya maksud tujuan Aep mengajaknya ke Polres Cirebon.
Kemudian disahuti Aep "Ini buat jadi saksi. Saksi meninggal anaknya Pak Rudiana".
Dede yang merasa tak tahu apa-apa lalu dipaksa Aep untuk mengikuti alur yang ada.
"Saya diarahin, diminta jadi saksi sama Aep dan Pak Rudiana," ungkap Dede.
Di sini, Dede sempat menjelaskan sosok Aep memang karib dengan beberapa anggota kepolisian.
Terlebih, staf Rudiana kenal dekat dengan Aep dan sering mencuci kendaraannya di tempat cuci steam mereka bekerja.
"Yang kenal sama pihak kepolisian kan Aep, bukan saya Pak," ungkap Dede.
Dede yang tiba-tiba disuruh bersaksi oleh Aep dan juga Rudiana pun kebingungan.
Ia tidak mengetahui kejadian apapun soal kematian Eky, yang notabene putra Rudiana, dan kekasihnya, Vina.
"Cuma saya sudah di dalam, saya bisa apa. Cuma saya bingung, saya takut. Saya kan istilahnya gak ngerti hukum Pak. Itu makanya saya ungkapin di sini, saya mikirnya bahwa saya enggak pernah tahu peristiwa itu sama sekali," ujar Dede.
Kemudian Dede menyebut jika langsung di BAP dan kesaksiannya berdasarkan alur cerita yang dibuat oleh Iptu Rudiana dan Aep.
"Sebelum masuk ke ruangan kan dibilangin dulu Pak (sama Rudiana dan Aep), kamu bilang aja lagi nongkrong di warung, ada orang nongkrong segerombolan anak-anak ngelempar batu, bawa bambu, sama pengejaran."
"Itu udah diomongin dari luar dulu Pak (sebelum masuk ruangan pemeriksaan)," papar Dede.
"Aep sama Rudiana ngasih tahu (yang mengarahkan) saya Pak," tambahnya.
Dihantui rasa bersalah, Dede menyampaikan keinginannya untuk meminta maaf secara langsung.
"Pengen banget ketemu, pengen minta maaf sama keluarganya (terpidana)," ucap Dede dalam video lainnya.
Dedi Mulyadi pun langsung mengiyakan dan akan mengajak Dede bertemu dengan keluarga para terpidana.
"Nanti kita bertemu ya. Nanti kita bertemu dengan keluarga terpidana. Nanti keluarga terpidana saya undang ke lembur pakuan ya, sambil kita selametan tumpengan. Mudah-mudahan dari selametan tumpengan membuat jalan bagi semuanya," balas Dedi Mulyadi.
Tunggu Kedatangan Pegi Setiawan
Selain itu, Pegi Setiawan dan Dedi Mulyadi rencananya bakal segera bertemu usai menuai persepsi negatif di media sosial.
Dedi Mulyadi akan membukakan pintu rumahnya di Lembur Pakuan, Subang, untuk kedatangan Pegi Setiawan dan tim kuasa hukumnya minggu depan.
Salah satu pengacara Pegi, Toni Raden Mas (RM), telah janjian dengan Dedi Mulyadi melalui sekretaris pribadinya untuk mengatur jadwal pertemuan.
Toni RM langsung melakukan komunikasi dengan Dedi Mulyadi begitu timbul kegaduhan di media sosial terkait sulitnya eks Bupati Purwakarta tersebut menemui Pegi.
"Melalui sesprinya bernama Kang Asep menyampaikan amanat dari Pak Dedi bahwa setelah lima hari ke depan, kami bisa bersilaturahmi," ujar Toni RM seperti dikutip dari Youtube Pengacara Toni yang tayang pada Rabu (24/7/2024).
Pasalnya, lanjut Toni RM, dalam lima hari ini, Dedi Mulyadi masih mencurahkan konsentrasinya di Jakarta terkait pembebasan para terpidana Kasus Vina Cirebon.
Pihak Pegi Setiawan bersedia menunggu hingga jadwal Dedi Mulyadi lowong untuk ditemui.
"Jadi ada waktu 5 hari ke depan, minggu depan lah. Mudah-mudahan penjelasan setiap tahapnya ini kami sampaikan bisa memberikan kejelasan ya sehingga masyarakat ya netizen seluruh indonesia bisa memahami," tambahnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.