Susno Duadji Balas Meledek Usai Sayembara Disentil: Dia Boleh Ikut,Siapa Tahu Gaji Pensiunnya Kurang

"Buktikan peristiwa pembunuhan Vina dan Eky di Kabupaten Cirebon ada, udah itu saja, 10 juta."

"Buktinya apa pasal 184 KUHP ditambah alat bukti yang tidak terbantakan yaitu scientific crime investigation yang melahirkan bukti forensik," jelasnya.

Susno juga menjelaskan soal siakapnya di kasus Vina yang dinilai tidak berada di sisi Polri.

Pria yang kini lebih senang berkebun itu merasa cara mencintai Polri harus dengan berkata jujur.

"Cinta Polri itu bukan dengan cara kesalahan Polri terus dibenarkan," jelasnya.

Kemudian, dalam tayangan itu juga ia mengungkit soal sayembara yang dibuatnya yang ikut disentil.

"Sayembaran ini kan kalau seorang reserse berpikirnya jauh, oke lah kita buat terbuka untuk publik. Kan tidak terbukti bukti ya. Siapa tahu ada yang masih menyimpan alat bukti, siapa tahu betul pembunuhan," katanya.

Selanjutnya, ia meledek untuk purnawirawan tersebut ikut serta.

"Oke semua boleh berpartisipasi. Katanya si purnawiran tadi jangan heboh di medsos. Nah sekarang kalau sekarang saya heboh di medsos, carilah alat buktinya tunjukkan ini adalah pembunuhan. Oke dia boleh ikut kok, siapa tahu gaji pensiunnya kurang," bebernya.

Susno Disebut Cari Panggung

Purnawirawan Polri yang dimaksud Susno diduga kuat adalah Irjen (Purn) Ricky Herbert Parulian Sitohang atau Rikcy Sitohang.

Pantauan TribunJakarta, Ricky beberapa kali berbicara kasus Vina di sejumlah platform.

Di antaranya yang menyinggung sayembara Rp 10 juta hingga cari pangung saat diwawancara di Youtube Cumicumi, tayang Sabtu (27/7/2024).

"Saya berharap jangan ada lagi hakim-hakim jalanan lah. Beri contoh ada yang mengatakan, ini saya sayembara, ini apa apaan lagi sayembara nih. Ini kelihatan sekali cari panggungnya ini."

"Saya gak perlu ngomong udah tahulah orangnya. Sayembara 10 juta bahwasanya ini kecelakaan tunggal," kata Ricky.