DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Dedi Mulyadi Buka-bukaan Peran Prabowo di Pengungkapan Kasus Vina, Tiket Pilkada Jabar di Tangan

Dedi Mulyadi menjawab tudingan terhadap dirinya mempolitisasi kasus Vina Cirebon.

|

TRIBUNJAKARTA.COM - Politikus Gerindra, Dedi Mulyadi mengungkap peran ketua umumnya sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto dalam mendorongnya mengungkap kasus Vina Cirebon.

Dedi sekaligus menjawab tudingan politisasi kasus Cirebon 2016 silam itu.

Eks Bupati Purwakarta itu mengungkapkan, penelusuran kasus Vina justru berisiko terhadap pencalonannya di Pilkada Jawa Barat (Jabar).

Namun Dedi tidak menjelaskan maksud risiko tersebut, dan apa hubungan antara Pilada dan kasus Vina.

"Justru kasus ini akan menghambat saya tadinya."

"Ini kasus ini, kalau tidak Pak Prabowo sangat mencintai saya, dan mendukung apa yang saya lakukan, gak jadi nyalon gubernur."

"Serius ini, Saya serius. Jadi kalau dikatakan saya mempolitisasi kasus ini, justru kasus tujuh terpidana ini akan membuat saya batal nyalon gubernur," kata Dedi saat berbicara di program Just Talk's (Justice Talk Show) di Universitas Kristen Maranatha, Bandung, Jumat (2/8/2024).

Dedi pun mengungkapkan, karena dukungan Prabowo, dia bisa leluasa menginvestigasi kasus Vina hingga kini.

lihat fotoToni RM Ngaku Lelah Dicibir Banyak Orang karena Terkesan Batasi Pegi Setiawan Bertemu Dedi Mulyadi, Terungkap Alasan Bijak di Baliknya
Toni RM Ngaku Lelah Dicibir Banyak Orang karena Terkesan Batasi Pegi Setiawan Bertemu Dedi Mulyadi, Terungkap Alasan Bijak di Baliknya

Pria yang identik dengan pakaian serba putihnya itu, memang aktif mengadvokasi para terpidan kasus Vina.

Seperti diketahui, kasus pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon pada Sabtu 27 Agustus 2016 silam itu sudah berproses hukum.

Ada delapan pemuda yang ditangkap dan kemudian divonis hingga menjalani pidana penjara.

Mereka adalah Rivaldi Aditya Wardana, Eko Ramdani (Koplak), Hadi Saputra (Bolang), Eka Sandy (Tiwul), Jaya (Kliwon), Supriyanto (Kasdul), Sudirman, Saka Tatal.

Seluruhnya divonis penjara seumur hidup kecuali Saka Tatal yang hanya divonis delapan tahun penjara karena saat peristiwa masih usia anak, dan sudah bebas sejak 2020.

Tiga orang atas nama Pegi, Andi dan Dani dinyatakan buron.

Pada Mei 2024 lalu, pria bernama Pegi Setiawan ditangkap aparat Polda Jabar karena dianggap pelaku yang buron tersebut, sekaligus menghapus Dani dan Andi dari daftar pencarian orang (DPO).

Namun, Pegi akhirnya bebas dengan membuktikan dia korban salah tangkap lewat praperadilan.

Sedangkan, Saka Tatal kini tengah berjuang dengan Peninjauan Kembali (PK) untuk memulihkan nama baiknya.

Dedi Mulyadi turut membantu praperadilan Pegi ataupun PK Saka Tatal lewat kerja-kerjanya yang diunggah di channel Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.

Kini, Dedi membawa keluarga para terpidana ke Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) untuk memeroleh pendampingan hukum.

Di bawah Ketua Umum Otto Hasibuan, Peradi menjadi kuasa hukum para terpidana, dan kini tengah mengumpulkan bukti untuk PK demi membebaskan para terpiadana.

Dedi meyakini, para terpidana yang kini mendekam di penjara dengan jeratan hukum seumur hidup tidak bersalah.

Tangan para terpidana tidak berdarah atas tewasnya Vina dan Eky.

Di sisi lain, Dedi yang merupakan mantan Anggota DPR RI dan juga kini berstatus Anggota DPR RI terpilih dari daerah di Jawa Barat, tengah mendapat dukungan maju sebagai calon gubernur (cagub) Jabar.

Kendati waktu Pilkada Jabar semakin dekat, dan Dedi masih saja berkutat di kasus Vina, dia tetap akan melaju pada pencalonan cagub Jabar.

Sebab, di belakangnya, ada Prabowo yang memberi dukungan sekaligus rekomendasi Gerindra untuk maju Pilkada Jabar 2024.

"Karena Pak Prabowonya menggunakan rasa," kata Dedi.

Dedi pun mengaku, upayanya menolong para terpidana adalah karena menjalankan amanat Prabowo untuk membantu sesama.

"Kan kata Pak Prabowo gini, bantulah banyak orang, kalau kamu tidak bisa bantu banyak orang bantulah sedikit orang, kalau kamu tidak bantu sedikit orang, kamu bantulah satu orang, kalau kamu bantu satu orang tidak bisa, jangan bikin susah orang."

"Saya ini mengamalkan itu, karena saya mengamalkan itu, rekomendasi saya jadi cepat. Untung pimpinan saya Prabowo Subianto, kalau yang lain gak jadi saya dicalonin," kata Dedi sambil tertawa.

Golkar Dukung Dedi Mulyadi Jadi Cagub Jabar

Sementara itu, pencalonan Dedi Mulyadi di Pilkada Jabar pun kini di atas angin.

Dua partai besar Koalisi Indonesia Maju (KIM) sepakat mengusungnya menjadi calon Jabar 1.

Setelah partainya sendiri, Gerindra, memberi rekomendasi, kini giliran Golkar.

Dedi berhasil menggeser Ridwan Kamil, kandidat kuat lain cagub Jabar, untuk maju Pilkada Jakarta.

Hal itu disampaikan MQ Iswara, Ketua Pemenangan Pemilu Wilayah Jawa 1 partai Golkar, saat dihubungi TribunJabar, Sabtu (3/8/2024).

"Seperti disampaikan pak Airlangga, ini merupakan hasil pembicaraan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang akan menjadi calon gubernur Jabar pak Demul (Dedi Mulyadi) dan wakilnya dari Partai Golkar. Pak Ridwan Kamil ke Jakarta," ujar Iswara.

Partai Golkar Jabar, kata dia, akan mengusulkan satu nama untuk posisi calon Wakil Gubernur pendamping Dedi Mulyadi. Saat ini, kata dia, masih ada tiga nama yang tengah digodok.

"Wakilnya itu Insyaallah dari Partai Golkar sejauh ini ada tiga nama yang masuk nominasi, tapi saya mohon izin belum bisa menyebutkan namanya itu yah," ucapnya.

Sementara di Pilgub DKJ, kata dia, Ridwan Kamil akan dipasangkan dengan sosok yang saat ini masih dibahas oleh koalisi Indonesia Maju.

"Siapa wakilnya? Masih dibahas di KIM. Itu wakilnya surprise untuk Pak Ridwan Kamil," katanya.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa partainya mendukung mantan Bupati Purwakarta sekaligus kader Gerindra, Dedi Mulyadi untuk diusung sebagai bakal calon gubernur Pilkada Jabar 2024.

"Kita sudah perkembangan tadi pertemuan di Jawa Barat antara Partai Golkar, DPD Partai Golkar, dan juga DPD Gerindra. Kemudian ada juga pertemuan antara calon gubernur Jawa Barat, saudara Dedi Mulyadi, dengan pengurus Golkar juga antara lain Wakil Ketua (DPRD Jabar) Pak Ade Ginanjar, jadi pembicaraan sudah sampai sana," kata Airlangga ditemui di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Jumat (2/8/2024).

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved