Mobil Polisi Dibakar Massa di Pos Pejompongan, Pengakuan Pelajar Ikut Demo: Anaknya Jokowi Nyalon
Mobil polisi yang berada di Pos Polisi Penjompongan, Jakarta Pusat dibakar aksi massa pada Kamis (22/8/2024). Pelajar SMK ikut berdemo di Gedung DPR.
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Mobil polisi yang berada di Pos Polisi Penjompongan, Jakarta Pusat dibakar aksi massa pada Kamis (22/8/2024).
Warga dan polisi akhirnya mencoba memadamkan mobil polisi tersebut sekira pukul 22.30 WIB. Mereka coba memadamkan api dengan alat pemadam api ringan atau APAR.
Di lokasi lain, pelajar SMK ikut berdemo bersama mahasiswa menolak revisi UU Pilkada di kawasan Gedung DPR RI.
Bahkan, para pelajar langsung melemparkan botol minuman dan sampah dari depan Gerbang Pancasila ke dalam Gedung Parlemen.
Mobil Polisi Hangus
Mobil polisi hangus dibakar massa di Pos Polisi Penjompongan.
Tak hanya warga, polisi juga membawa APAR untuk memadamkan api yang masih berkobar di bagian kap mesin.
Tetapi, api di bagian kap mobil itu masih menyala. Akhirnya, polisi mengambil APAR baru.
"Ini masih dibantu warga. Kebakaran akibat dibakar massa aksi," ucap polisi itu.
Api kembali muncul setelah sempat padam. Tak lama kemudian, satu mobil pemadam kebakaran datang ke lokasi.
Dua personel pemadam kebakaran mengulurkan selang dan langsung memadamkan api di mobil tersebut.
Tak lama kemudian, api dijinakkan sekitar pukul 22.49 WIB.

saksi mata bernama Faris (22) mengungkapkan peristiwa itu terjadi sekitar pukul 21.30 WIB.
Demonstran yang dipukul mundur aparat dari depan gedung MPR/DPR RI, berlarian ke arah fly over menjelang perempatan Slipi.
Mereka kemudian ada yang berlarian ke arah Bendungan Hilir.
"Pas massa pada kabur, pas banget ada polisi lagi mau ngeluarin mobil di Pospol Pejompongan," ujar Faris.
Massa kemudian menghancurkan mobil itu dengan batu.
Empat polisi yang berada di dalamnya pun keluar dan berlarian ke arah Pospol Pejompongan.
"Ya sudah, habis itu dibakar sama-sama itu mobilnya," ujar Faris.
Pelajar Ikut Demo
Sedangkan, pelajar SMK yang ikut berdemo meneriaki petugas kepolisian yang berjaga di dalam.
Beberapa kali, pelajar tersebut berupaya melakukan pengerusakan gerbang besi dengan melemparkan benda keras.
Hanya saja para pelajar tidak mengetahui banyak tentang tujuan demonstrasi.
"Kami sih ikut-ikutan aja bang. Demo Jokowi kan? Anaknya nyalon," ujar AF (16) yang berasal dari Jakarta Selatan.
Ia mengaku datang bersama teman-teman namun berpencar di kawasan DPR RI. AF mengaku baru kali ini ikut demonstrasi.
"Tadi dijelasin juga di sekolah soal situasi politik oleh guru," ucapnya.
Namun ia menjelaskan datang karena inisiatif sendiri dan penasaran soal demo. Hal senada diutarakan RD (16).
Ia mengaku seru-seruan saja datang ikut aksi. Bahkan ia dan AF tidak tahu jadwal demonstrasi.
"Yang penting bantu-bantu abang-abang mahasiswa," katanya.
Selain ikut-ikutan, keduanya juga penasaran melihat tembakan water cannon. Sembari bercanda, keduanya ingin merasakan terkena tembakan water cannon.
"Lumayan mandi. Kan dari siang panas," kata AF sembari tertawa.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, sebagian massa aksi yang masih bertahan di gerbang belakang Gedung DPR sempat terpancing emosi.
Massa tampak tak terima ketika polisi mengeber-geber motornya di depan mereka.
Bahkan, beberapa di antaranya melempari polisi yang mengendarai motor dengan botol air mineral.
Namun demikian, kondisi di belakang Gedung DPR RI akhirnya berangsur kondusif.
Massa aksi mulai membubarkan diri secara tertib, meskipun beberapa orang memilih untuk bertahan. (TribunJakarta/Wartakota/Kompas.com)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.