Jelang Rebo Wekasan 4 September 2024, Benarkah Jadi Hari Paling Sial Sepanjang Tahun?

Masyarakat percaya, malam Rebo Wekasan menyimpan sejumlah mitos yang tidak boleh dilanggar. Bahkan Rebo Wekasan disebut jadi hari paling sial sepanjan

Editor: Muji Lestari
pexels.com
Ilustrasi. Berikut ini sederet mitos Rebo Wekasan yang dipercaya masyarakat, benarkah jadi hari paling sial sepanjang tahun? 

Sebagian masyarakat percaya bahwa melakukan perjalanan atau berpergian saat Rebo Wekasan akan mendatangkan musibah berupa kecelakaan dan lain sebagainya.

Bahkan, kaum Arab Jahiliyah percaya bahwa diakhir bulan Safar akan berhembus angin yang membawa penyakit di perut seseorang yang keluar rumah.

Oleh karena itu, masyarakat memilih untuk berdiam diri di rumah dan melakukan amalan-amalan yang dianjurkan pada saat Rebo Wekasan seperti shalat tolak bala dan sebagainya.

3. Tradisi Zaman Jahiliyah

Rebo Wekasan merupakan tradisi yang diyakini telah ada sejak zaman Jahiliyah dimana pada saat itu Rebo Wekasan disebut sebagai Arba Mustakmir.

Tradisi Arba Mustakmir adalah hari Rabu terakhir di bulan Safar yang dipercaya sebagai hari di mana diturunkannya balak, penyakit, dan malapetaka.

Namun, semenjak kedatangan Nabi Muhammad SAW mitos dan tahayul tentang balak, penyakit, dan malapetaka mulai memudar seiring dengan masuknya agama Islam.

Cuma Mitos

Bulan Safar yang kerap dianggap sebagai bulan pembawa sial ternyata cuma mitos.

Merujuk pada bahasa, Safar berarti 'kosong'. Istilah ini diambil dari kebiasaan mengosongkan tempat karena dahulu kala banyak masyarakat Arab yang bepergian di bulan Safar.

Masyarakat Arab dulu juga menganggap Safar sebagai penyakit yang muncul di perut.

Penyakit digambarkan sebagai sesuatu yang mematikan. Karena hal ini-lah Safar dianggap sebagai bulan pembawa sial.

Namun demikian, sesungguhnya anggapan Safar sebagai bulan pembawa sial hanyalah mitos belaka.

Hal tersebut bahkan telah dibantah oleh Rasulullah SAW, sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut.

"Tidak ada wabah [yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah], tidak pula ramalan sial, tidak pula burung hantu, dan tidak ada kesialan pada bulan Safar. Menghindarlah dari penyakit kusta sebagaimana engkau menghindari singa." (HR Imam Al-Bukhari dan Muslim)

Alih-alih menganggapnya sebagai hari pembawa sial, umat Islam justru diajak menganggap Rabu terakhir di bulan Safar ini sebagai hari pembawa berkah.

Sebuah hadis bahkan menyebutkan bahwa Rabu adalah hari dimana Allah SWT menciptakan cahaya alam semesta.

"Allah Yang Maha Agung menciptakan tanah di hari Sabtu.. dan menciptakan cahaya di hari Rabu.." (HR Muslim)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved