Parenting

Anak Tantrum Terkadang Bikin Kesal, Orangtua Hindari Lakukan 3 Hal Ini Ya!

Dokter Spesialis Anak mengatakan, orangtua hendaknya bersikap tenang saat mengatasi anak tantrum.

Editor: Siti Nawiroh
Freepik
Dokter Spesialis Anak, DR. Dr. I Gusti Ayu Trisna Windiani, Sp.A(K), mengatakan, orangtua hendaknya bersikap tenang saat mengatasi anak tantrum. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Orangtua hindari melakukan tiga hal ini ketika anak sedang tantrum, salah satunya langsung memenuhi permintaan anak.

 Si Kecil sering berteriak, menangis histeris, meronta, atau berguling-guling di lantai ketika berada di tempat umum? Kondisi itu berarti ia sedang tantrum.

Saat anak mengalami tantrum, sebagian orangtua mungkin merasa frustasi dibuatnya, terlebih lagi jika terjadi di tempat umum.

Apalagi jika si kecil tantrumnya di tempat umum.

Dokter Spesialis Anak, DR. Dr. I Gusti Ayu Trisna Windiani, Sp.A(K), mengatakan, orangtua hendaknya bersikap tenang saat mengatasi anak tantrum.

“Bagaimana cara mengatasi anak tantrum? Ada satu singkatan RIDD, R adalah remain calm. Ketika anak tantrum kita harus tetap tenang jangan ikut berteriak, nada suara harus tenang,” ujarnya dalam Seminar bertajuk ‘Tantrum: Bagaimana Mencegah dan Mengatasinya?’ oleh Pengurus Pusat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dikutip pada Selasa (2/7/2024).

Tidak dipungkiri, orangtua kerap lelah dan kewalahan dalam mengatasi anak tantrum sehingga ikut terpancing emosi.

Namun, Trisna menuturkan bahwa hal tersebut justru memperburuk tantrum anak.

“Kalau kita berteriak, anak akan meningkatkan dua kali kekuatan tantrumnya. Jadi, itu suatu tanda yang harus diperhatikan, tenang dulu, kasih dia waktu,” imbuh Trisna.

KLIK SELENGKAPNYA:Bikin Orangtua Panik! Anak Tiba-tiba Halusinasi Saat Demam Tinggi, Ternyata Ini yang Sedang Terjadi
KLIK SELENGKAPNYA:Bikin Orangtua Panik! Anak Tiba-tiba Halusinasi Saat Demam Tinggi, Ternyata Ini yang Sedang Terjadi

2. Tak memberikan anak kesempatan menyalurkan emosi

Tantrum terjadi saat anak tidak mampu meregulasi rasa frustasi mereka.

Oleh sebab itu, Trisna menyarakankan orangtua untuk memberikan anak kesempatan menyalurkan emosinya.

Pada saat itu orangtua perlu memastikan posisi anaknya aman.

Tidak membahayakan diri sendiri hingga orang lain di sekitarnya ketika tantrum.

Melansir dari Verywell Family, salah satu kesalahan orangtua dalam mengatasi anak tantrum adalah memberikan perhatian pada perilaku tantrum tersebut.

Misalnya dengan mengatakan kalimat, “Berhentilah menangis” atau “Berhenti bertingkah seperti bayi”.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved