Pemilu 2024
PDIP Bocorkan Anies Dijegal 'Mulyono' di Pilgub, Rocky Gerung Sebut Jokowi Gak Mau Gibran Terhambat
Rocky Gerung menanggapi pernyataan Ketua DPD PDIP Jawa Barat (Jabar) yang menyebut Anies Baswedan "dijegal" sosok bernama Mulyono.
TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik Rocky Gerung menanggapi pernyataan Ketua DPD PDIP Jawa Barat (Jabar) yang menyebut Anies Baswedan "dijegal" sosok bernama Mulyono sehingga batal maju Pilkada Jabar.
Rocky terang-terangan menyebut sosok Mulyono itu adalah Presiden Jokowi.
Memang belakangan Jokowi disebut dengan nama kecilnya, Mulyono.
Menurut Rocky, Jokowi sengaja mencegah Anies mengikuti kontestasi politik di manapun, tidak hanya Jakarta.
Sebab, perkembangan politik Anies jika kembali menjabat gubernur di Jakarta atau memenangkan Pilkada Jabar, akan menghalangi pertumbuhan politik Gibran Rakabuming sebagai wakil presiden (wapres).
"Tentu dari pihak Mulyono mesti ada, sorry, bukan Mulyono , Pak Jokowi, tetap ada kalkulasi bahwa Anies diloloskan dengan cara apapun dan di manapun dia akan jadi pesaing atau akan jadi duri dalam daging di dalam kepemimpinan Jokowi ke depan."
"Walaupun Jokowi menganggap bahwa ya dia akan lengser, tetapi kan Jokowi mimpinya untuk membesarkan Gibran tidak boleh terhalang oleh tumbuhnya Anies kan gampangnya begitu," kata Rocky dikutip dari channel Youtube Rocky Gerung Official, tayang Jumat (30/8/2024).
Menurut Rocky, di manapun Anies berkontestasi politik dan memenangkannya, lalu menjadi kepala daerah, maka sorotan nasional akan mengarah kepadanya.
Hal itu bisa memindahkan fokus masyarakat dari sulung Jokowi.
"Kalau Anies terus bertumbuh entah dia sebagai bahkan sebagai bupati di pelosok pun nama Anies akan tetap disorot oleh pers nasional."
"Tetapi dengan cara yang sama. Pers nasional memindahkan fokus dari Gibran ke Anies, kan itu soal yang digelisahkan oleh Mulyono, ah salah lagi, oleh
Presiden Jokowi," kata Rocky.
Rocky mengatakan, dirinya harus melihat fenomena penjegalan politik Anies dengan sudut pandang Pilpres 2029, lima tahun ke depan.
"Jadi kemungkinan-kemungkinan perhitungan semacam itu yang pada akhirnya disimpulkan bahwa Anies tidak boleh hadir di semua tempat kompetisi politik."
"Jadi kalau Anies batal di Jawa Barat ya Juga karena keinginan Jokowi untuk menghalangi Anies," tegasnya.
'Dijegal Mulyono'
Diketahui, pada Kamis (29/8/2024) malam, dalam sambutannya di Kantor KPU Daerah Jabar, Ono Surono menyebut Anies menjadi pilihan utama PDIP untuk maju di Pilkada Jabar tahun 2024.
Sayangnya ada kekuatan besar yang menjegal upaya tersebut.
"Ada tangan-tangan yang tak menginginkan Pak Anies Baswedan maju bersama PDI Perjuangan. Kekuatan besar itu yang membuat Pak Anies tidak jadi," kata Ono Surono.
Ono Surono lalu menyebut kekuatan besar tersebut adalah Mulyono dan gengnya.
"Mulyono dan gank," katanya menegaskan.
Ono pun meminta agar sosok "Mulyono" tersebut tidak cawe-cawe di Pilkada.
"Biarkan rakyat memilih berdasarkan hati nuraninya," ujar Ono menegaskan.
Sekedar informasi nama Mulyono belakangan ini ramai dibicarakan saat demo tolak Revisi UU Pilkada.
Adapun diketahui, nama tersebut digunakan untuk menyebut nama Presiden Jokowi.
Mulyono nama pertama Jokowi merupakan informasi lawas yang pernah ramai beredar pada Januari 2017.
Jokowi membenarkan nama pertamanya adalah Mulyono.
Namun, nama Mulyono tidak berlangsung lama, karena nama tersebut membuat Jokowi sering sakit-sakitan.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
| PKS Buka Suara soal Faktor Kekalahan di Pilkada Depok, Masih Mendebat Kejenuhan Warga 20 Tahun |
|
|---|
| Pilkada Telah Usai, GMKI Jakarta Suarakan Masyarakat Kembali Bersatu |
|
|---|
| Ulasan Lengkap Pilkada Depok 2024: Peta Suara 11 Kecamatan, Nasib PKS hingga Alasan Imam-Ririn Kalah |
|
|---|
| Aktivis Pemuda NTT di Jakarta Nilai Pilkada 2024 Kondusif: Tidak Terjadi Hal yang Dikhawatirkan |
|
|---|
| Jenuh dan Karakter Rasional Warga Kota Bekasi Jadi Faktor Rendahnya Partisipasi Pemilih Pilkada 2024 |
|
|---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.