DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap
Tim Khusus Kasus Vina Melempem, Mantan Wakapolri Bandingkan dengan Kasus Perampokan Bank di 2010
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus untuk mengungkap kronologi sesungguhnya kasus kematian Vina. Tapi melempem?
TRIBUNJAKARTA.COM - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo membentuk tim khusus untuk mengungkap kronologi sesungguhnya kasus kematian sejoli muda Vina dan Eky di Cirebon.
Namun sudah dibentuk sejak 2 bulan lalu, tim khusus bentukan Kapolri belum juga mampu menyajikan kebenaran terkait kasus tersebut.
Pengacara Pegi Setiawan, Toni RM menyebut padahal tim khusus sudah melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap saksi.
"Kasus Vina ini setelah ditangani Tim Khusus yang dibentuk oleh Kapolri, yang sudah turun 2 bulan lebih," ucap Toni RM, dikutip TribunJakarta.com dari YouTube Pengacara Toni.
"Mereka sudah memeriksa secara maraton, saksi-saksi yang ada di Cirebon, bahkan percakapan di group BBM itu sudah pernah dibongkar atau dikonfirmasi, tapi sampai sekarang belum ada juga kejelasan," imbuhnya.
Kepada Mantan Wakapolri 2013-2014 Komjen Pol Purn Oegroseno, Toni RM lalu bertanya soal tingkat kerumitan kasus Vina Cirebon.
"Sebenarnya bagi bapak mantan penyidik dan juga mantan Wakapolri serumit apasih Pak kasus Vina?" tanya Toni RM.
Oegroseno mengatakan Tim Khusus yang melakukan penyidikan seharunya sudah mendapatkan banyak data dan bukti. Kedua hal tersebut kemudian bisa dianalisa.
35 tahun menjadi polisi, Oegroseno lalu membandingkan dengan dirinya saat memimpin penyidikan suatu kasus.
"Kalau kita analisa dari TKP sebetulnya, akan menghasilkan sesuatu yang produktif dan konstruktif," ucap Oegroseno.
"Hasil semua yang dikumpulkan ini sudah banyak dan bisa dianalisa, saya bandingkan dengan pengamalanan saya, yang tidak dapat apa-apa dari tempat kejadian perkara selama 35 tahun saya menjadi penyidik, ada yang saya ungkap 1x24 jam, ada yang 2x24 jam, terungkap," imbuhnya.
Oegroseno kemudian mengungkit soal kasus perampokan bank di Medan yang pernah ia tangani di tahun 2010.
Sekedar informasi, Bank CIMB Niaga Cabang Medan Aksara, Jl AR Hakim, Medan, Sumatera Utara, disatroni kawanan perampok berjumlah kurang lebih 16 orang pada Rabu, 18 Agustus 2010.
Pelaku yang diperkirakan 16 orang masuk ke dalam bank pukul 11.45 WIB.
Ke-16 wajah pelaku, tidak dapat dikenali karena memakai helm, penutup wajah, dan sarung tangan.
Semua pelaku mengendarai sepeda motor jenis bebek dan matik.
Kawanan perampok juga membawa sebuah sarung goni, senjata laras panjang, dan pistol.
Para pelaku melakukan penembakan terhadap petugas kepolisian dari Brimob atas nama Manuel Simanjuntak hingga tewas.
Selain itu, perampok juga menembak petugas satpam yang saat itu berada di lokasi atas nama M Fahmi.
Oegroseno mengatakan dirinya hanya membutuhkan waktu 41 hari untuk menangkap seluruh pelaku.
Padahal kala itu, kamera CCTV di dalam bank mati.
"Dan yang di medan itu perampokan bank CIMB, itu benar-benar zero barang bukti, saksi juga enggak ada yang bicara, tapi dalam tempo 41 hari bisa terungkap," ucap Oegroseno.
"Itu saya pimpin sendiri, jadi sejak kejadian 18 Agustus 2010, saya menangkap pelaku 11 lalu 8 orang kontak senjata dan meninggal dunia, anggota saya juga kena luka tembak,"
"3 menyerahkan diri,"
"Barang bukti yang kita temukan itu senjata yang mereka rebut dari Brimob yang kala itu berjaga di CIMB," imbuhnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.