Pegawai Rutan dan Lapas Diinstruksikan Pakai Batik Hasil Karya Narapidana

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kemenkumham RI menginstruksikan petugas di Rutan dan Lapas menggunakan batik karya warga binaan pemasyarakatan.

Sekretaris Ditjenpas, Supriyanto mengatakan seluruh pegawai di jajaran Rutan dan Lapas diminta mengenakan batik hasil karya WBP untuk mendukung program pembinaan.

"Memberikan instruksi agar masing-masing (pegawai) memakai batik hasil warga binaan pemasyarakatan di (Rutan dan Lapas) wilayah itu," kata Supriyanto di Jakarta Timur, Kamis (5/9/2024).

Pasalnya pelatihan membatik bagi para WBP di Rutan dan Lapas kini termasuk program pembinaan untuk meningkatkan keterampilan, sekaligus bekal kemampuan usaha saat mereka bebas nanti.

Di antaranya di Lapas Kelas I Cipinang yang kini sedang memberikan pelatihan membatik kepada 25 narapidana selama tanggal 3-7 September 2024 melibatkan Yayasan Batik Indonesia.

"Ini peran serta kita (pegawai Rutan dan Lapas), batik yang dihasilkan warga binaan biar laku keras. Juga diharapkan kalau ada tamu-tamu itu juga oleh-oleh batik yang dihasilkan WBP," ujar Supriyanto.

Instruksi agar pegawai Rutan dan Lapas memakai batik hasil karya WBP ini juga bagian pemasaran, karena dapat mengenalkan kualitasnya kepada masyarakat luas.

Kepala Lapas Kelas I Cipinang, Enget Prayer Manik menuturkan nantinya batik hasil karya narapidana dapat dikenakan sebagai setiap hari Jumat sesuai Permenkumham nomor 12 tahun 2024.

"Setelah nanti produksi kami akan buat batik khusus untuk petugas Lapas Cipinang. Desain batik khusus umum pegawai Lapas Cipinang yang akan dipakai setiap Jumat," tutur Enget.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya