Pilkada 2024

Ridwan Kamil Optimis Hentikan Gerakan Anak Abah, Pakai Kolaborasi 70 Programnya dan Warisan Anies

Bacagub dari KIM Plus, Ridwan Kamil berharap angka golput di Pilkada Jakarta tidak terlalu tinggi.

TribunJakarta.com/Elga Hikari Putra
Bacagub KIM Plus, Ridwan Kamil bicara mengenai rencananya untuk bertemu mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

TRIBUNJAKARTA.COM - Bacagub dari KIM Plus, Ridwan Kamil berharap angka golput di Pilkada Jakarta tidak terlalu tinggi.

"Saya kira namanya golput itu adalah bagian dari demokrasi. Tapi saya berharap tidak terlalu banyak," kata RK di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Minggu (15/9/2024).

RK pun optimis bisa menghentikan aksi gerakan anak abah yang mengancam akan coblos 3 paslon di Pilkada Jakarta sehingga suara menjadi tidak sah.

Hal itu, kata dia, melalui kolaborasi antara 70-an lebih program yang akan digagasnya serta akan melanjutkan program warisan dari Anies Baswedan.

"Sehingga kami mencoba netralisir dengan memberikan narasi-narasi, solusi-solusi termasuk memberlanjutkan apa-apa yang baik di zaman Pak Anies, tetapi yang belum ada, 70 ide-ide baru itu akan dihadirkan. 

Mudah-mudahan kombinasi komitmen melanjutkan program Pak anies dan 70 program baru yang akan kami hadirkan bisa menguatkan mereka," kata RK.

Sebelumnya, KPU DKI Jakarta mengingatkan gerakan anak abah coblos 3 paslon bisa saja menyerempet ke arah kasus pidana.

Hal itu terjadi jika gerakan anak abah itu nantinya memengaruhi pemilih untuk mencoblos semua paslon saat Pilkada Jakarta, apalagi jika disertai politik uang.

"Kalau politik uang itu kan jelas-jelas pidana ya. Jadi memilih itu kan sebenernya hak masing-masing warga, apakah memilih atau tidak. 

Namun jika kita mengajak masyarakat untuk tidak memilih itu bisa dipidanakan," kata Komisioner KPU DKI Jakarta, Astri Megatari kepada wartawan di kantornya, Jumat (13/9/2024).

Karenanya, Astri menyebut KPU DKI terus menyosialisasikan kepada para pemilih untuk menggunakan hak suaranya pada 27 November 2024 mendatang.

"Jadi ini tentunya menjadi salah satu PR juga bagi kami untuk bisa bagaimana menjangkau seluruh lapisan masyarakat di DKI Jakarta supaya bisa ikut serta dan berpartisipasi dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta dengan baik dan benar," kata Astri.

Astri meyakini para pemilih di Jakarta cukup rasional sehingga akan menggunakan hak suaranya.

"Jadi kami sangat optimistis dengan melihat profil warga DKI Jakarta, yang saat ini semakin berkembang, melek digital, justru itu yang membuat masyarakat jakarta justru semakin kritis dalam memilih siapa yang akan memimpin Gubernur Jakarta lima tahun ke depan," ujar Astri.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved