Cerita Kriminal

Muncul di Acara Golkar, Pria yang Bubarkan Diskusi FTA Disebut Refly Harun Bukan Preman Sembarangan

Refly Harun menanggapi salah satu preman yang membubarkan paksa acara diskusi Forum Tanah Air (FTA) di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan.

TRIBUNJAKARTA.COM - Pakar hukum Tata Negara, Refly Harun menanggapi salah satu preman yang membubarkan paksa acara diskusi Forum Tanah Air (FTA) di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan pada Sabtu (28/9/2024).

Dalam video viral yang beredar di media sosial, preman dengan rambut terkuncir itu hadir di acara Partai Golkar.

Menurut Refly, preman itu bukan lah sosok sembarangan.

Kemunculan si preman itu pun menimbulkan syak wasangka dalam diri Refly. 

"Kita lihat ya, si rambut kuncir ternyata hadir dalam kegiatan suatu partai politik kita enggak ngerti ya, kok dia bisa ada di sana artinya ini bukan preman sembarangan bisa hadir di kegiatan sebuah partai politik," ujar Refly seperti dikutip dari Youtube @ReflyHarunOfficial yang tayang pada Senin (30/9/2024). 

Namun, video itu justru bisa menjadi petunjuk polisi untuk mengungkap lebih jauh siapa dalang di balik pembubaran paksa acara yang dihadiri sejumlah aktivis dan tokoh itu. 

"Menurut saya very easy sebenarnya untuk melakukan investigasi lebih lanjut siapa dia sebenarnya apa kaitannya dengan pihak-pihak yang kemudian viral dan lain sebagainya, begitu," katanya. 

Refly juga menyenggol aparat hukum untuk tak tebang pilih dan bersikap transparan dalam mengungkap kasus pembubaran paksa itu. 

Pasalnya, Refly menilai kasus yang diduga ada keterlibatan pembesar di baliknya lamban diungkap polisi. 

Akan tetapi, kasus yang berkaitan dengan orang kecil justru sebaliknya. 

"Jadi kita jangan giliran dengan pembesar tiba-tiba banyak sekali ba.. bi.. bu..nya tapi dengan orang kecil cepat sekali main tangkapnya. Ini adalah kejahatan demokrasi, tidak hanya soal tindak pidana biasa. Bayangkan orang mau berdiskusi di tempat tertutup tapi dibubarkan," pungkasnya. 

Refly juga mengaku heran apa alasan di balik pembubaran paksa acara diskusi FTA. 

Padahal, acara itu hanya diskusi biasa antar sejumlah aktivis dan tokoh terkait persoalan bangsa. 

Menurutnya semua orang berhak berkumpul untuk berdiskusi, menggagas sesuatu pikiran karena dalam undang-undang dan konstitusi itu legal. 

"Cuma yang kita heran adalah ini kan diskusi biasa saja. Tidak perlu pemberitahuan karena ini dilakukan di ruang tertutup, kan bukan unjuk rasa di luar yang mengumpulkan massa. Yang paling aneh, sekelompok preman itu tahu lalu membubarkannya," kata Refly Harun seperti dikutip dari KompasTV yang tayang pada Minggu (29/9/2024). 

Preman berkuncir sempat viral hadir di acara Golkar

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved