Pilkada 2024
Anggap Debat Perdana Pilkada Jakarta Monoton dan Normatif, Pengamat: Layak Disebut Lomba Pidato!
Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menilai, jalannya debat perdana Pilkada Jakarta 2024 sangat monoton dan membosankan.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Rr Dewi Kartika H
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM - Pengamat politik Jamiluddin Ritonga menilai, jalannya debat perdana Pilkada Jakarta 2024 sangat monoton dan membosankan.
Menurutnya, debat yang berlangsung Minggu (6/10/2024) malam ini terkesan hanya berjalan satu arah.
“Paslon yang berdebat lebih banyak menjelaskan programnya daripada mempertanyakan kelayakan program kompetitornya. Sehingga debat yang seharusnya dua arah dan interaktif, akhirnya berjalan satu arah,” ucapnya, Selasa (8/10/2024).
Hal ini disebutnya membuat debat tersebut kehilangan gregetnya. Bahkan, jauh dari ekspektasi masyarakat dimana diharapkan masing-masing paslon akan beradu argumen.
“Celakanya, program yang disampaikan juga tak tuntas dan tidak argumentatif. Hal ini membuat pemirsa tidak terlalu jelas urgensi program yang ditawarkan bagi warga Jakarta,” ujarnya.
Oleh sebab itu, pengamat dari Universitas Esa Unggul ini menyebut, acara yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta itu tidak cocok bila disebut sebagai debat.
“Debat pertama itu memang tidak mencerminkan makna debat yang sesungguhnya. Acara debat tersebut lebih layak disebut lomba pidato yang sangat normatif,” kata dia.
Ridwan Kamil Pemenang ‘Lomba Pidato’
Sosok cagub nomor urut 1 Ridwan Kamil disebut Jamiluddin jadi pemenang dalam ’lomba pidato’ tersebut.
Jamiluddin menilai, eks Gubernur Jawa Barat itu lebih bisa menyampaikan visi misi dan program kerja yang ditawarkan kepada warga Jakarta ketimbang dua kandidat lainnya.
“Ridwan Kamil lebih baik dalam menyampaikan substansi materi debat daripada Pramono Anung dan Dharma. Ridwan Kamil dapat menjelaskan program ya lebih jelas dan direct,” tuturnya.
Pengalaman selama 10 tahun sebagai kepala daerah pun disebut Jamiluddin jadi modal berharga bagi Ridwan Kamil.
Sehingga Ridwan Kamil bisa memberikan gambaran terkait program kerjanya saat menjabat sebagai Wali Kota Bandung dan Gubernur Jawa Barat yang akan diduplikasi di Jakarta.
“Retorika Ridwan Kamil lebih baik dariapda Pramono dan Dharma. Kemampuan Ridwan Kamil itu membuat uraiannya mengenai programnya menjadi lebih singkat, padat, dan jelas,” ucapnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Tri Adhianto dan Abdul Harris Bobihoe Bakal Langsung Menyapa Warga Kota Bekasi Usai Dilantik Besok |
![]() |
---|
Pj Teguh Dijadwalkan Bertemu Tim Transisi Kamis Besok, Bakal Bahas Program Unggulan Pram-Rano |
![]() |
---|
Ketua DPRD Harap 7 Februari Pram-Rano Bisa Dilantik Jadi Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta |
![]() |
---|
Pilkada Jakarta Berlangsung 1 Putaran, KPU Bakal Kembalikan Anggaran Rp 356 Miliar |
![]() |
---|
Pengamat Soroti Tak Ada Keterwakilan Tokoh Betawi di Tim Transisi Pramono Anung-Rano Karno |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.