Viral di Media Sosial
Awal Jumpa Sosok Penolong, Doa Naomi Saat Tersesat di Gunung Slamet: Ingat Anak Didik di Gereja
Naomi Daviola Setyani (17), siswi kelas XII SMK 3 Semarang masih mengingat anak didik saat tersesat di Gunung Slamet. Ia pengajar sekolah minggu.
Setiap hari dia hanya melahap 1 potong roti untuk bertahan di sana.
"Sehari makan satu potong, karena kan saya enggak tahu berapa lama di sana, jam 4 sore Senin hujan, saya berhenti berteduh, kepala nyandar di pohon, bangun jam 8 malam," beber dia.
Lalu dia mengaku melihat sorotan senter tanpa suara saat beristirahat di bawah pohon.
Namun dia tidak berani untuk mencari sumber cahaya dan memilih beristirahat.
Ia pun memilih tidak berteriak dan menunggu hingga pagi.
"Sorotan itu manusia atau bukan. Takutnya saya teriak bukan manusia mengganggu sekitarnya. Saya memilih tidur dan menunggu pagi," kata Naomi.
Naomi bercerita hanya bisa mengikuti pergerakan burung yang seolah-olah memandu jalannya.
"Kalau burungnya naik, saya ikut naik. Kalau turun, saya ikut turun. Burung itu bahkan berhenti menunggu saya jika saya berdiam diri," kenangnya saat ditemui di rumahnya di Kelurahan Karangroto, Kecamatan Genuk.
Pada Selasa pagi, burung tersebut kembali muncul dan membawa Naomi ke pinggir jurang di Gunung Malang.
Saat itulah ia mendengar seseorang memanggil namanya.
Sekitar pukul 10.00 WIB, tim SAR akhirnya menemukannya.
"Begitu melihat petugas SAR berbaju oranye, saya langsung berteriak minta tolong," ujarnya penuh lega.
"Saya denger suara, 'Mbak Vio' kamu di mana, saya lega banget sudah ditolong sama bapaknya, saya langsung peluk, bapaknya juga nangis, kami turun ke bawah buka jalur, soalnya Bambangan ke Gunung Malang agak nyeleweng," ungkap sosok yang juga dipanggil Vio.
Akhirnya sekitar pukul 15.00 WIB dia berhasil kembali ke base camp bersama Tim SAR.
Di sana kedua orang tuanya langsung menyambut Naomi dengan pelukan hangat dan tangis kebahagiaan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.