Petaka Kop Surat Kemendes di Acara Haul, Mendes Yandri Disentil 3 Orang Top
Mendes-PDT Yandri Susanto kena sentil tiga orang top usai menggunakan kop surat kementerian resmi sehari setelah pelantikannya.
Yandri juga dinilai telah melanggar arahan Presiden Prabowo yang melantiknya.
Pada pidato perdana sebagai presiden, di Gedung DPR/MPR RI, Jakarta, Minggu (20/10/2024), Prabowo sudah menegaskan, kepada setiap pemimpin di level apapun untuk selalu bekerja demi rakyat, bukan atas nama pribadi atau keluarga.
"Kan Pak Prabowo sendiri yang mengancam bahkan bahwa jangan sekali-sekali memakai fasilitas negara untuk kepentingan pribadi, jangan sekali-sekali memakai anggaran termasuk memberi kop surat untuk mencetak undangan atas dasar perintah untuk mengumpulkan orang bukan karena kepentingan negara."
"jadi orang bertanya apa kepentingan negara di dalam peristiwa pengumpulan massa di lokasi itu, kan itu pertanyaan publik utama tuh. Nanti mau dijawab dengan cara apa itu sudah berlangsung dan satu-satunya jawaban adalah mengundurkan diri."
"Jadi etika itu justru akan mengembalikan marwah dari kabinet," kata Rocky.
2. Mahfud MD
Mahfud MD ikut mengkritik surat undangan yang dikeluarkan oleh Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemnendes PDT) untuk kepentingan pribadi Yandri dalam instagram pribadinya.
"Saya tidak tahu apakah itu betul, tapi kalau betul, makanya saya bilang, kalau benar, itu salah, melanggar etika birokrasi," ujar Mahfud MD.
Dengan tegas Mahfud MD menyatakan urusan keluarga dan pribadi tidak bisa dikaitkan dengan urusan kementerian.
"Kan tidak boleh ya urusan pribadi, urusan tahlilan, urusan syukuran gitu, lalu menggunakan kop dan stempel menteri. Karena itu berarti lalu menjadi tugas kementerian," sambungnya.
Selain itu, dalam akun X pribadinya, ia juga mengingatkan Yandri untuk berhati-hati.
"Saran hari ke-2 kpd Menteri Desa. Kalau benar surat di bwh ini dari Menteri, maka ini keliru. Acara keluarga spt. haul Ibu dan peringatan hari agama di ponpes mestinya yg mengundang pribadi atau pengasuh ponpes. Tak boleh pakai kop dan stempel kementerian. Utk ke depannya, hati2," paparnya.
Menimpali, Yandri menjelaskan jikatak ada unsur politik dalam kegiatan haul peringatan hari santri, dan tasyakuran atas pelantikannya sebagai Mendes PDT.
Ia berjanji hal seperti itu tidak akan terulang kembali.
"Kami terima kasih kepada Pak Mahfud yang sudah mengkritik itu, dan insya Allah kami tidak akan ulangi lagi," ujar Yandri.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.