Sisi Lain Metropolitan

Kisah Bejo Merantau ke Jakarta Sejak Usia 10 Tahun, Sukses Bikin Warung Makan, Bolak-balik ke Mekkah

Keputusan Bejo merantau dari Yogyakarta ke Jakarta sejak usia 10 tahun tidak sia-sia.

Tribunjakarta/Annas Furqon
Bejo, pemilik Warung Nasi Pak Bejo, di kawasan Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (29/10/2024). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Keputusan Bejo merantau dari Yogyakarta ke Jakarta sejak usia 10 tahun tidak sia-sia.

Bejo kini sukses membangun usaha warung makan di pojokan Terminal Blok M, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Ia menyematkan namanya sendiri di warung makan miliknya yang bernama Warung Nasi Pak Bejo.

"Saya sudah hampir 30 tahun usaha di sini. Saya di Jakarta dari umur 10 tahun, asal dari Yogyakarta," kata Bejo saat diwawancarai di warungnya, Selasa (29/10/2024).

Dari awal merantau ke Jakarta, Bejo memiliki niat untuk membantu perekonomian orangtua, terutama sang ibu.

Sejak kecil, Bejo hanya diurus oleh ibunya. Sedangkan sang ayah pergi meninggalkannya tanpa kabar.

"Saya dari kecil nggak punya orangtua. Orangtuanya ada cuma nggak mau ngurusin. Bapak kayak ayam jago, ngerti ayam jago? Cuma tinggal pergi gitu aja. Sama sekali nggak diurusin, itu dari lahir," ungkap Bejo.

"Tapi kita harus legawa. Dari kecil saya tinggal sama ibu di Yogyakarta, terus kira-kira umur 10 tahun ke Jakarta," imbuh dia.

Ia mengaku pernah bertemu ayahnya setelah diberitahu oleh seorang teman. Namun, ketika itu Bejo menyebut sang ayah enggan menatap wajahnya.

lihat fotoKehidupan nenek penjual kaos kaki bernama Siti sempat viral karena ingin bertemu Presiden Prabowo Subianto memprihatinkan. Selain tempat tinggal yang tak layak, Siti sampai makan nasi basi kalau tak pergi berjualan gegara sakit.
Kehidupan nenek penjual kaos kaki bernama Siti sempat viral karena ingin bertemu Presiden Prabowo Subianto memprihatinkan. Selain tempat tinggal yang tak layak, Siti sampai makan nasi basi kalau tak pergi berjualan gegara sakit.

Bejo pun berkelakar bahwa ayahnya takut jika dimintai warisan.

"Jadi saya nggak tahu bapaknya siapa. Tapi setelah itu orang kasitau 'itu bapakmu'. Bapak nggak mau lihat saya, mungkin takut diminta warisan," ujar Bejo.

Meskipun demikian, Bejo mengaku tidak sedikit pun menyimpan dendam kepada ayahnya. Sebaliknya, ia justru menjadikan itu sebagai motivasi untuk terus meraih kesuksesan.

"Oh nggak, nggak dendam. Saya bersyukur saha sama Yang Maha Kuasa, dikasih sehat, panjang umur sampai sekarang," ucap dia.

Saat ini, Warung Nasi Pak Bejo sudah menjadi langganan banyak orang, terutama para karyawan yang bekerja di kawasan Blok M.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved