Sisi Lain Metropolitan
Kisah Bejo Merantau ke Jakarta Sejak Usia 10 Tahun, Sukses Bikin Warung Makan, Bolak-balik ke Mekkah
Keputusan Bejo merantau dari Yogyakarta ke Jakarta sejak usia 10 tahun tidak sia-sia.
Penulis: Annas Furqon Hakim | Editor: Nur Indah Farrah Audina
Meski hanya bermodalkan terpal, dua meja makan, dan beberapa bangku plastil, Warung Nasi Pak Bejo nyaris tak pernah sepi pelanggan.
Puluhan orang silih berganti datang menikmati makanan di warung ini.
"Yang terkenal di sini soto paru sama telur dadarnya. Telurnya tuh di atas 35 Kg sehari. Buka setiap hari dari jam 07.00 sampai jam 14.00, tapi jam segini sudah habis. Alhamdulillah," kata Bejo.
Bejo kini juga telah menikmati hasil dari kerja kerasnya selama puluhan tahun. Ia sudah menyandang gelar Haji sejak tahun 2019.
"Ya Alhamdulillah sudah bisa ke Mekkah lima kali. Haji tahun 2019. Kemarin terakhir April tanggal 24 umroh. Sendiri, keluarga takut naik pesawat," ujar dia.
Selain itu, perlahan Bejo mulai memperbaiki ekonomi keluarganya. Salah satunya dengan membeli rumah untuk sang ibu di Yogyakarta.
"Saya bangun rumah buat orangtua saya. Orangtua saya kan nggak punya tanah kan, tapi saya bikinin di kampung," ucap Bejo.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.