Kebakaran Pabrik Pakan Ternak
Identifikasi Jenazah Korban Pabrik Pakan Ternak Bekasi Lewat Gigi Terkendala Data Pembanding Minim
Minimnya data pembanding antemortem gigi turut menjadi kendala dalam proses identifikasi jenazah korban kebakaran Pabrik Pakan Ternak di Bekasi.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Minimnya data pembanding antemortem gigi turut menjadi kendala dalam proses identifikasi jenazah korban kebakaran Pabrik Pakan Ternak di Kecamatan Medan Satria, Bekasi.
Disaster Victim Identification (DVI) Vice Commander, Kombes Ahmad Fauzi mengatakan dari sembilan pihak keluarga yang melapor tidak semuanya menyerahkan data pembanding gigi.
Sementara dalam metode DVI, gigi termasuk parameter utama selain DNA dan sidik jari karena pada ketiganya terdapat karakteristik khusus untuk menunjukkan identitas seseorang.
"Gigi (tetap) kita periksa, kekurangan dari (identifikasi melalui) gigi itu kan keterbatasan data pembanding antemortem," kata Fauzi di RS Polri Kramat Jati, Rabu (6/11/2024).
Berdasar data Tim DVI Operasi Kebakaran Pabrik Bekasi, dari total sembilan korban hanya satu keluarga yang menyerahkan data rekam medis pemeriksaan gigi korban semasa hidup.
Sementara keluarga korban lainnya tidak memiliki banyak informasi terkait kondisi gigi geligi korban semasa hidup, hal ini jadi kendala dalam pencocokan data dengan gigi jenazah korban.
"Hanya satu (korban) yang (semasa hidup) tercatat pernah ke dokter gigi, dan sisanya memiliki informasi data gigi yang minim," ujarnya.
Meski minim data pembanding, Fauzi menuturkan Tim DVI tetap berupaya melakukan identifikasi melalui pencocokan data gigi antemortem dengan postmortem.
Diharapkan pencocokan data gigi diberikan pihak keluarga dengan jenazah itu dapat menunjang proses identifikasi sembilan jenazah korban kebakaran pabrik Bekasi melalui sampel DNA.
"Dari beberapa pendekatan dari gigi kita upayakan membantu DNA," tuturnya.
Identifikasi melalui pencocokan data medis antemortem dan postmortem ini dilakukan karena kondisi jenazah korban yang terbakar, atau sudah tidak dapat dikenali secara fisik.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.