3 Kejanggalan Sopir Bus AKAP Tewas di Jaktim: Dicari Keluarga Berhari-hari, Ditemukan Tinggal Nama

Kematian Rahmat Faisandri (29), seorang sopir bus antar kota antar provinsi (AKAP) Jakarta-Padang diselimuti sejumlah kejanggalan. 

Kolase TribunJakarta
ilustrasi jenazah, Sosok Rahmat Faisandri, dan ilustrasi Bus AKAP 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kematian Rahmat Faisandri (29), seorang sopir bus antar kota antar provinsi (AKAP) Jakarta-Padang diselimuti sejumlah kejanggalan. 

Pemuda asal Sumatera Barat yang merantau di Jakarta itu ditemukan tewas dengan tak wajar. 

Ia ditemukan dalam kondisi memilukan, dengan sejumlah luka berat di beberapa bagian tubuhnya. 

Dugaan menyeruak bahwa Rahmat tewas karena dibunuh. 

Pihak keluarga pun sudah mencari berhari-hari keberadaannya. 

Namun, akhirnya ia ditemukan dalam kondisi tinggal nama. 

Berikut 3 kejanggalan yang telah dirangkum TribunJakarta.com.

1. Banyak luka di tubuh korban, penyebabnya misterius

Kakak korban, Rika (41), mengatakan pihak keluarga menduga ada yang tak beres dengan kematian Rahmat. 

Adiknya itu tewas dengan sejumlah tanda-tanda kekerasan di tubuhnya. 

Hal itu diketahui usai pihak keluarga melihat kondisi jenazah Rahmat di ruang Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati pada 5 November 2024 lalu. 

"Ada 29 jahitan di kepalanya, mata lebam, tulang pipi kayak (terkena) benda tumpul, tangannya ada bekas seperti diikat, tangan juga patah," ujar Rika saat dikonfirmasi di Jakarta Timur pada Minggu (24/11/2024). 

Pihak keluarga hingga kini belum mendapatkan informasi terkait penyebab luka-luka yang dialami Rahmat. 

2. Hanya ditemukan sepatu dan paspor

Kejanggalan lainnya pihak keluarga hanya menemukan dua barang di tubuh korban, yakni sepatu dan paspor. 

Dua barang tersebut ditemukan di dalam tas kresek. 

Sementara itu, barang-barang berharga milik Rahmat lainnya belum ditemukan. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved