Pilgub DKI 2024
Sebut RK-Suswono Tak Laku, Timses RIDO Desak PKB Sanksi Waketum Jazilul: Harus Dihukum
Sekretaris Tim Pemenangan RIDO, Basri Baco naik pitam terhadap pernyataan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid yang menyebut pasangan RIDO tidak laku.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Nur Indah Farrah Audina
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, MENTENG - Sekretaris Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) Basri Baco naik pitam terhadap pernyataan Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid yang menyebut pasangan Ridwan Kamil-Suswono tidak laku.
Ia pun meminta PKB menjatuhkan sanksi terhadap kadernya itu lantaran dinilai tidak tertib.
Sebab, partai besutan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin ini merupakan salah satu anggota Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus yang seharusnya mendukung penuh pasangan Ridwan Kamil-Suswono di Pilkada Jakarta 2024.
Oleh karena itu, Basri Baco meminta Dewan Pimpinan Pusat (DPP) menjatuhkan sanksi kepada Jazilul.
“Terkait yang PKB, itu (ranah) DPP PKB. Silakan untuk menghukum atau men-sanksi kader-kader yang tidak tertib seperti itu,” ucapnya di kantor DPD Golkar DKI Jakarta, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat.
“Kalau dari kami seperti itu (tanggapannya),” sambung Sekretaris DPD Golkar DKI Jakarta ini menambahkan.
Sebagai informasi tambahan, Jazilul sebelumnya membantah PKB tak bekerja maksimal di masa kampanye untuk memenangkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono.
Dilansir dari Kompas.com, ia pun memastikan PKB sudah bekerja keras dan mengerahkan upaya maksimal untuk memenangkan pasangan nomor urut 1 itu.

“Teman-teman bekerja, bahkan mengeluarkan uang. Kalau yang dijual tidak laku, apa mau dikata?” ungkap Jazilul dalam konferensi pers di Hotel Sultan, Jumat (29/11/2024).
Ia lantas mengungkap perbedaan antara pemilu legislatif dan pilkada. Menurutnya, faktor figur kandidat sangat menentukan dalam pilkada.
Hal ini yang disebutnya menjadi tantangan terberat dalam memenangkan pasangan Ridwan Kamil-Suswono.
Anak buah Cak Imin ini pun mengakui, kandidat yang diusung PKB tidak berhasil menarik perhatian publik.
Pasalnya, pencalonan Gubernur Jakarta tidak melalui proses yang ideal di tingkat akar rumput.
Alhasil, masyarakat Jakarta menilai figur gubernur dan calon gubernur yang ditawarkan tidak menarik minat mereka untuk memilihnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.