Anak Bunuh Ayah dan Nenek

Ibu yang Ditikam Anak hingga Kritis Sering Teriak Histeris di Ruang ICU, Diduga Trauma Mendalam

Kondisi ibu berinisial AP (40) yang hampir meregang nyawa setelah ditikam anak kandungnya, MAS (14), berangsur membaik.

|

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, CILANDAK - Kondisi ibu berinisial AP (40) yang hampir meregang nyawa setelah ditikam anak kandungnya, MAS (14), berangsur membaik.

Dalam kasus ini, MAS menghabisi nyawa ayah dan neneknya yang berinisial APW (40) dan RM (69).

Sedangkan sang ibu selamat setelah meminta tolong kepada tetangga depan rumahnya.

Paman MAS, Angga Raditya (37), mengatakan AP sudah mulai bisa diajak bicara oleh keluarga dekatnya. Proses pemulihan AP juga berjalan lancar.

"Kalau fisik sudah agak bagus ya, cuman masih sama kayak kemarin. Fisik sih sudah agak bagus, maksudnya pemulihannya berjalan lancar," kata Angga saat dihubungi, Kamis (5/12/2024).

Hanya saja, Angga menyebut AP masih memerlukan perawatan intensif untuk memulihkan kondisi psikisnya. 

Pasalnya, AP masih kerap berteriak histeris di ruang ICU RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Angga menduga hal itu disebabkan karena trauma akibat perbuatan MAS.

"Ya itu masih suka ada kejadian seperti itu sih, memang masih suka histeris. Mungkin karena trauma ya, trauma mendalam," ungkap dia.

Namun, Angga mengaku tidak mengetahui lebih detail terkait teriakan histeris AP. Sebab, hanya keluarga dekat yang diperbolehkan mendampingi AP.

"Nah saya itu kurang tahu ya persisnya karena belum melihat, karena di keluarga besar bilangnya cuma histeris saja sih. Saya belum mendengar atau melihat langsung gitu ke rumah sakitnya," ujar Angga.

Adapun peristiwa pembunuhan ini terjadi di Perumahan Taman Bona Indah, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, Sabtu (30/11/2024) dini hari sekitar pukul 01.00 WIB.

Berdasarkan kesaksian kepala sekolah dan dua guru lainnya, pelaku MAS tergolong siswa yang berkelakuan baik dan ramah.

"Tadi (pihak) sekolah sudah juga kami mintai keterangan. (Pelaku) anaknya baik, ramah," ungkap Nurma.

Selain itu, lanjut Nurma, MAS juga termasuk siswa yang berprestasi di sekolahnya.

"Kemudian cenderung memang pintar, dan itu yang kami dapat dari keterangan sekolah, karena memang keseharian dari anak berinteraksi dengan guru itu baik," ujar dia.

"Tidak ada gejala yang aneh kalau menurut keterangan dari guru. Terus dari guru BP juga tidak ada yang aneh-aneh," imbuhnya.

Berdasarkan informasi awal yang diperoleh polisi, pelaku tega menghabisi nyawa ayah dan neneknya setelah mendapat bisikan gaib.

"Ya, interogasi awalnya dia merasa dia tidak bisa tidur, terus ada hal-hal yang membisiki dia lah, meresahkan dia seperti itu," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Gogo Galesung seusai olah TKP, Sabtu (30/11/2024) sore.

Nantinya, jelas Gogo, pihaknya bakal melakukan tes kejiwaan terhadap pelaku. 

Polisi juga akan menggandeng Asosiasi Psikolog Forensik (Apsifor) untuk mendalami motif pelaku membunuh ayah dan neneknya.

"Ya, saat ini kami sedang menggandeng APSIFOR ya, untuk melakukan pendalaman motif ya, karena bagaimanapun anak harus didampingi ya, diambil keterangan seperti itu," ujar Gogo.

Gogo mengatakan, kedua korban diduga dihabisi nyawanya saat sedang tidur.

Kepada polisi, pelaku MAS lebih dulu mengambil pisau di dapur ketika ayah dan ibunya sedang tertidur pulas di kamar.

"Jadi, ini masih kita dalami ya, tapi informasi awal ya, kami dapatkan keterangan dari pelaku, ya ayahnya sedang tidur bersama ibunya, dia turun mengambil pisau. Dari dapur dia naik lagi ke atas dan melakukan penusukan tersebut," kata Gogo.

Gogo mengungkapkan, pelaku lebih dulu menusuk ayahnya. Setelah itu, sang ibu berinisial AP (40) yang terbangun juga ikut ditusuk oleh pelaku.

AP berhasil selamat karena tusukan pelaku tidak mengenai bagian tubuh yang mematikan.

"Ya, jadi ini interogasi awal ya, olah TKP awal ya, dan dikuatkan dengan keterangan dari pelaku. Dia nusuk ayahnya, ibunya bangun, ibunya juga ditusuk juga, tapi mungkin tidak masuk di tempat yang mematikan, setelah itu ibunya teriak," ungkap Gogo.

Korban AP lalu berteriak, sedangkan suaminya lari ke lantai dasar untuk menyelamatkan diri. Mendengar keributan tersebut, sang nenek terbangun dan keluar dari kamar.

"Ayahnya lari sampai dengan bawah ya, setelah itu neneknya keluar. Diduga neneknya juga ditusuk saat keluar," ujar Kasat Reskrim.
 
 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved