Pilkada 2024

Dicap Timses RIDO Tak Becus Karena Tingkat Partisipasi Rendah, KPU DKI: Tanpa C6 Tetap Bisa Nyoblos

Komisioner KPU DKI Jakarta Fahmi Zikrillah menegaskan tanpa formulir C6 Pemberitahuan, masyarakat tetap dapat menggunakan hak pilihnya.

TribunJakarta.com/Dionisius Arya Bima Suci
Komisioner KPU DKI Jakarta Fahmi Zikrillah (kanan) bersama Ketua KPU Jakarta Pusat Efniadiansyah saat ditemui di Hotel Merlynn Park, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (5/12/2024). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gara-gara tingkat partisipasi masyarakat rendah di Pilkada Jakarta 2024, KPU DKI dilaporkan Tim Pemenangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Adapun pada Pilkada Jakarta 2024, tingkat partisipasi masyarakat hanya berkisar di angka 58 persen sampai 60 persen.

Angka ini mengalami penurunan dibandingkan saat pemilihan anggota legislatif (Pileg) dan pemilihan presiden (Pilpres) di awal 2024 ini.

Atas dasar ini, KPU DKI dicap Timses RIDO tak becus menyelenggarakan Pilkada 2024.

Salah satu yang paling disorot kubu paslon 01 ini ialah soal pendistribusian surat undangan atau formulir C6 Pemberitahuan.

Pasalnya, Timses RIDO mengaku mendapat banyak laporan dari masyarakat yang tak menerima formulir C6, sehingga mereka tak bisa nyoblos pada 27 November lalu.

Terkait hal ini, Komisioner KPU DKI Jakarta Fahmi Zikrillah menegaskan tanpa formulir C6 Pemberitahuan, masyarakat tetap dapat menggunakan hak pilihnya dengan menunjukkan KTP kepada petugas TPS.

“Ibarat nonton konser, C Pemberitahuan itu bukan tiket masuk. Jadi, walaupun tidak memiliki C Pemberitahuan, warga Jakarta yang sudah terdaftar di dalam DPT tetap tidak kehilangan hak pilihnya,” ucapnya, Jumat (6/12/2024).

Ia pun mengaku sudah menggencarkan sosialisasi terkait hal ini melalui berbagai platform sosial media hingga media massa.

Oleh karena itu, Fahmi menegaskan bahwa tak ada hubungannya tingkat partisipasi masyarakat yang rendah dengan pendistribusian formulir C6 yang tak berjalan baik.

“Saya kira C Pemberitahuan itu sifatnya hanya memberitahukan saja. Jadi, saya kira tidak ada pengaruh, atau tidak menjadi penyebab C Pemberitahuan tidak terdistribusikan menjadi alasan tingkat partisipasi menjadi rendah. Saya kira tidak ada korelasinya,” tuturnya.

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved