Viral di Media Sosial
Gus Miftah Mundur, Analis Politik Sebut Sangat Tepat, Mestinya Belajar Lempar Candaan dari Gus Dur
Gus Miftah semestinya belajar banyak dari sosok Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid atau biasa dipanggil Gus Dur.
TRIBUNJAKARTA.COM - Miftah Maulana Habiburrahman atau biasa dipanggil Gus Miftah, akhirnya menyatakan mundur dari jabatannya sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Pengunduran diri Gus Miftah dinilai analisi politik sebagai langkah yang sangat tepat, mengingat kemarahan publik yang terus mengalir.
Analis politik, Adi Prayitno, menilai kelakar serta olok-olokan Gus Miftah cukup berlebihan dan sangat tidak pantas.
Padahal, Gus Miftah dinilai seseorang yang paham agama Islam.
"Secara signifikan nabi itu memang sepanjang hidupnya selalu memuliakan orang lemah, orang miskin dan orang-orang tertindas," ujar Adi Prayitno seperti dikutip dari Metro TV News yang tayang pada Jumat (6/12/2024).
"Jadi, kalau ada orang yang paham agama, mengeklaim ngerti tentang kaidah Islam lalu mengolok-olok sekalipun nadanya itu bercanda tapi berpretensi merendahkan kelompok-kelompok rendah itu, saya kira tentu cukup melukai perasaan ya dan tentu saja itu jauh dari ajaran-ajaran agama Islam," tambahnya.
Selain itu, Gus Miftah merupakan sosok pejabat publik sebagai Utusan Khusus Presiden yang merupakan posisi mentereng.
"Untuk itu setiap pejabat publik yang melekat pada dirinya, mestinya hati-hati setiap pernyataan, setiap perbuatan dan statement-statement-nya sekalipun itu bernada bercanda, pasti akan menimbulkan kegaduhan yang cukup luar biasa," katanya.
Belajar dari Gus Dur
Adi melanjutkan berkaca dari kasus yang menerpanya, Gus Miftah semestinya belajar banyak dari sosok Presiden RI ke-4, Abdurrahman Wahid atau biasa dipanggil Gus Dur.
Sebab, Gus Dur dikenal sebagai sosok yang sangat pandai dalam menyampaikan lelucon menghibur, menyindir hingga mengedukasi.
"Saya kita lelucon Gus Dur bukan hanya menghibur, tapi juga bernuansa sindiran, juga bernuansa edukatif," katanya.
Sebaliknya, candaan yang dilakukan oleh Gus Miftah malah mengolok-olok dan merendahkan penjual es teh, Sunhaji.
Candaan itu justru memantik amarah publik.
"Semua orang tersakiti, karena penjual es teh keliling itu termasuk kalangan yang ekonomi bawah, yang mestinya dimuliakan, mestinya mereka itu dibantu bagaimana akses terhadap perekonomian. Pendapatannya juga semakin meningkat," katanya.
Miftah mundur
Pengumuman pengunduran diri itu disampaikan Miftah di Pondok Pesantren Ora Aji miliknya di Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, DI Yogyakarta, Jumat pukul 13.19 WIB.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.