OTK Teror Warga Kota Bekasi

Pelaku Tak Kunjung Ditangkap, Korban Teror Air Keras di Bekasi Ajukan Perlindungan ke LPSK 

Pelaku tak kunjung ditangkap, korban teror penyiraman air keras ajukan perlindungan ke Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK). 

Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Rr Dewi Kartika H
Istimewa
Korban penyiraman air keras berinisial VU (38) di Perumahan Pejuang Pratama, Medan Satria, Kota Bekasi.  

Meski sudah memasang CCTV, pelaku masih belum juga puas. Mobil milik VU yang diparkir persis di depan rumah dilempar batu.  

Kejadian ketiga ini lanjut TA, pelaku sudah terekam CCTV. Beraksi menggunakan sepeda motor dan beratribut ojek online (Ojol).  

"Karena kita udah pasang CCTV, itu dilempar pakai batu. Batunya itu dilapisin sama plastik. Dilempar, tapi dari sini mengarah ke mobil tapi nggak kena di tengah, kena di kerangka, yang keempat itu dilempar martil," jelas dia.  

Sejak kejadian ketiga dan keempat, VU sebenarnya sudah membuat laporan ke Polres Metro Bekasi Kota dengan barang bukti rekaman CCTV.  

Tetapi pada Oktober 2024 kemarin, teror kembali terjadi. Kali ini, pelaku melempar bom molotov ke dalam lubang kaca mobil Isuzu Panther milik korban.  

Alhasil, bagian interior mobil korban ludes kebakar. Kasus ini kembali dilaporkan ke Polisi tetapi kasusnya tak kunjung terungkap.  

Disiram Air Keras  

Pelaku teror yang tak kunjung ditangkap membuat jiwa korban terancam, kendaraan yang berulang kali diincar bukan lagi jadi sasaran.  

Pada Sabtu (30/11/2024) pagi, korban hendak berangkat kerja. Dia berkendara sepeda motor Honda PCX hitam dari kediamannya.  

Tak jauh dari gang rumah, pakai motor dan berjaket ojol, pelaku sudah menunggu korban melintas dengan membawa air keras.  

Teror keenam ini benar-benar membahayakan jiwa korban, dia disiram air keras tepat mengenai bagian wajah.  

"Kondisi dia (korban) sekarang, di bagian (muka) melepuh, terus di sekitar sini (pundak), paling kanan itu agak rusak, kemudian di paha, sedikit di alat vitalnya," jelas TA.  

TA mengungkapkan, kakaknya dirawat intensif di rumah sakit. Pada bagian matanya dokter masih melakukan uji laboratorium apakah perlu untuk dilakukan tindakan operasi.  

"Untuk bagian matanya, sebelah kanan, ini kita masih nunggu, hasil lab rumah sakit, kalau misalnya memang butuh operasi, dia akan dilakuin operasi," terang dia. 

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved