Cerita Kriminal

Pengakuan Ibu Muda yang Racuni Adik Ipar hingga Tewas di Palembang, Berdusta ke Suami dan Polisi

Ibu muda bernama Rika Amalia alias RK (19) meracuni adik iparnya sendiri, ANF (13) hingga tewas, di Palembang, Sumatera Selatan.

SRIPOKU
Ibu muda bernama Rika Amalia alias RK (19) meracuni adik iparnya sendiri, ANF (13) hingga tewas di Palembang. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Ibu muda bernama Rika Amalia alias RK (19) meracuni adik iparnya sendiri, ANF (13) hingga tewas, di Palembang, Sumatera Selatan.

RK mengaku tak sama sekali berniat membunuh dan hanya ingin menyakiti korban yang tak lain adik kandung suaminya.

Ketika ditemui di Polrestabes Palembang, RK yang mengenakan baju tahanan dan masker hitam terlihat menundukkan kepalanya dan mengungkapkan penyesalannya atas perbuatannya.

"Nyesal aku, pak," ujarnya sambil tersenyum..

RK mengaku bahwa perbuatannya ini dipicu oleh perlakuan kasar dari korban. Selama beberapa hari terakhir, RK sering dihina oleh korban dengan kata-kata seperti "lonte" dan "anak".

"Sumpah, saya tidak ada niat membunuh, pak. Saya hanya ingin menyakiti badan adik ipar saya saja. Saya tidak menyangka kejadian seperti ini bisa terjadi," jelas RK.

RK juga mengungkapkan bahwa sejak menikah dengan YD, ia merasa tidak mendapatkan dukungan dari keluarga suaminya, yang membuatnya tertutup.

"Tidak ada dukungan dari keluarga suami, karena itu saya jadi tertutup," katanya.

Ketika ditanya mengenai hubungan dengan suami, RK mengatakan tidak ada masalah besar, hanya pertengkaran kecil yang biasa terjadi dalam rumah tangga.

"Tidak ada masalah pak, hanya saja soal ribut-ribut kecil. Suami saya matanya jelalatan, jadi saya harus mempercantik diri agar suami saya tidak jelalatan," ungkapnya.

RK kemudian meminta maaf kepada keluarga suaminya atas perbuatannya.

"Jujur saya tidak ada niat ingin membunuh. Sekali lagi, saya meminta maaf. Saya meminta maaf sebesar-besarnya, " tuturnya.

Pelaku Berdusta

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono mengatakan, penetapan tersangka dilakukan setelah penyidik mengantongi bukti kuat, seperti hasil otopsi dan keterangan saksi. 

Bukti menunjukkan bahwa Rika telah merencanakan pembunuhan tersebut dengan membeli racun jenis potasium melalui e-commerce. 

“Tersangka dikenakan Pasal 76 tentang Perlindungan Anak, Pasal 338 KUHP tentang Pembunuhan, dan Pasal 340 KUHP tentang Pembunuhan Berencana dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara,” ujar Harryo dalam gelar perkara, Jumat (20/12/2024). 

Harryo menjelaskan, motif pembunuhan diduga karena dendam pribadi terkait masalah rumah tangga tersangka. 

Namun, detail motif tidak dijelaskan lebih lanjut karena melibatkan anak tersangka. 

Modus pembunuhan dilakukan dengan mengiming-imingi korban uang Rp 300 ribu untuk meminum jamu yang ternyata berisi racun. 

ANF yang tertarik akhirnya meminum racun tersebut tanpa curiga. Setelah itu, korban merasa mual hebat dan pergi ke kamar mandi. 

"Korban kemudian jatuh di kamar mandi dan dibiarkan selama dua jam oleh tersangka," kata Harryo. 

Setelah ANF tidak sadarkan diri, tersangka menyeret jenazah korban ke kamar dan menyembunyikannya di belakang lemari baju. 

Saat keluarga korban mencari keberadaan ANF, tersangka mengaku tidak tahu. 

Ia bahkan sempat melarikan diri dan mengirim pesan kepada suaminya, mengabarkan bahwa adiknya telah tewas.

Dalam pesan WhatsApp, RK berbohong dan mengatakan ANF tewas karena mengikut tawaran minum dari temannya.

"Maafin aku, aku benar mintak maaf aku dak tahu bakalan jadi cak ini. aku ditawari main minuman sama kawan aku buat 10 uwong. bakalan dapat duit 300 ribu dan aku dapat 1 JT. Kalo dapat 10 uwong, itu mainan kami dari dulu 

Tapi aku Idak tahu bakalan cak  ini. Aku cerita dengan dia (kawan aku-red). kalau aku punyo masalah dengan adek kamu. alhasil aku kiro Dio baik dan idak tahunyo Adek kamu salah satu dari korban itu.

Aku dak tau harus apo aku panik aku dak tahu adek kamu masih hidup Idak itu, aku mau mintak tolong tapi aku takut tiba-tiga aku dibawak di penjara dan dak pacak ngejelasin ke kamu. kalu aku benar bener dak tahu pasal itu 10 uwong mati lantak minuman itu. 

Dan aku yang di cari polisi sekarang, ini aku idak di rumah lagi,  aku nyusul kawan aku yang buat ulah ini. aku nak Dio yang tanggung jawab, aku bakalan cari Dio sampe dapat, aku terlalu takut Nak ngomomg sama keluarga kamu. 

Mak kamu pun tau Aisa dah ngomong samo Mak kalo Dio di suruh minum jamu pas aku lihat Aisa cak itu aku lemas dan panik aku dak favu harus buat apo ini, aku lagi Nebus kesalahan aku,  aku ke Lampung tempat kawan aku itu.

Aku janji aku bakalan bawak uwong itu di hadapan kamu maaf sekali lagi aku emang brengsek,  kalo aku dak dapat uwong itu aku janji nyawo aku jadi taruhan sebagai tebusan nyawo yang hilang. 

Sekali lagi Zen (anak-red), sama aku aku dak biso pisah sama Dio jangan pisahke aku biarlah Dio ku bawak mati dari pada Dio di sakiti aku mintak maaf aku benar" syng samo kmu tapi ini kesalahan aku dak pantes kmu maafin," tulisnya.

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved