Ada yang Depresi sampai Meninggal, Korban Penipuan Green Coco Land Ngadu ke Kantor Lapor Mas Wapres

Kantor Lapor Mas Wapres didatangi oleh perwakilan dari ratusan korban penipuan Green Coco Land (GCL). 

Istimewa
Perwakilan korban penipuan Green Coco Land (bagian depan) antre untuk mengadukan kasus mereka ke Lapor Mas Wapres di Kantor Sekretariat Wakil Presiden di Jakarta, Senin (30/12/2024). 

Setelah sejumlah pembeli diperiksa sebagai saksi secara maraton oleh Polda Jawa Barat, penanganan kasus itu kemudian beralih ke Polda Metro Jaya.

Sejumlah pembeli kembali diperiksa dari awal oleh Ditreskrimsus Polda Metro Jaya
    
Dalam laporan perkembangan hasil penyelidikannya pada 9 Desember 2024, Polda Metro Jaya menyampaikan telah memeriksa sejumlah orang sebagai saksi, terutama keluarga dan manajemen PT APP. 

Namun, tuntutan utama para pembeli, yakni agar Tantan segera ditangkap untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, belum tercapai. 

"Kami menginginkan agar kasus ini ditindaklanjuti secepat mungkin karena sudah sejak tahun 2022 melapor ke polisi," ucap Zainal Arifin dalam pengaduannya ke Sekretariat Lapor Mas Wapres.

Apalagi, sudah ada beberapa pembeli yang meninggal karena depresi menanti refund dari Tantan yang tak kunjung terjadi.

Dalam pengaduan itu, pemanggilan saksi korban juga diminta tidak harus 200, sesuai jumlah pelapor ke Polda Metro Jaya, tetapi cukup 43 orang yang telah dimintai keterangan.

Alasannya, sebut Zainal, banyak korban yang berada di luar Pulau Jawa dengan kondisi ekonomi dan kesehatan yang sudah tak mendukung. 

"Kami juga meminta agar Tantan secepat mungkin ditangkap," tegas Zainal, yang juga dikenal sebagai advokat LBH Jarak Jakarta.

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved