Aktor Mak Lampir Tewas Ditusuk

Nanang Gimbal Tusuk Sandy Permana Karena Dendam Kesumat, Polisi Ungkap Sikap Arogan Korban di 2019

Pembunuhan Sandy Permana dilatari karena Nanang Irawan dendam kesumat kepada korban sejak 2019.

TRIBUNJAKARTA.COM - Seorang pria Nanang Irawan alias Nanang Gimbal (47) membunuh artis Sandy Permana (45) di Perumahan TNI/Polri Cibarusah Jaya, RT 05/RW 08, Desa Cibarusah Jaya, Kecamatan Cibarusah, Kabupaten Bekasi, Minggu (12/1/2025) pukul 06.45 WIB. 

Pembunuhan tersebut dilatari karena Nanang Irawan dendam kesumat kepada Sandy Permana sejak 2019.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Komisaris Besar Polisi Wira Satya Triputra mengungkapkan, serangkaian kejadian sejak Sandy dan Nanang menjadi tetangga pada 2017. 

Pada 2019, Sandy mengadakan pesta dengan mendirikan tenda yang masuk ke pekarangan rumah Nanang. 

Aktor pemeran Arya Soma di sinetron 'Mak Lampir' itu lalu menebang pohon milik Nanang tanpa izin.

“Serta menebang pohon di pekarangan rumah tersangka tanpa seizin terlebih dahulu. Namun, tersangka tidak menegur korban karena tersangka tahu korban sangat pemarah,” ujar Wira di Polda Metro Jaya, Kamis (16/1/2025). 

Sejak kejadian itu, Nanang merasa sakit hati dan menyimpan dendam terhadap Sandy. 

Oleh karenanya, Nanang menjalani kehidupan bertetangga dengan Sandy secara tidak harmonis. 

Nanang tidak pernah menyapa Sandy, pun sebaliknya. 

“Sehingga sekitar tahun 2020 tersangka dan keluarga memutuskan untuk menjual rumah yang tersangka tempati tersebut,” kata Wira. 

Nanang pun pindah atau mengontrak ke blok lain di Perumahan TNI/Polri Cibarusah Jaya. 

“Sekitar Oktober 2024 di lingkup RT tempat tersangka tinggal, diadakan acara rapat penurunan RT 005 RW 008 karena diduga Ketua RT yang saat itu menjabat selingkuh dengan warga sekitar,” ujar Wira. 

Dalam acara tersebut, Sandy disebut menyampaikan pendapat dengan cara teriak. 

Dia juga sempat cekcok dengan istri ketua RT yang saat itu menjabat. 

“Lalu tersangka menegur korban dengan kalimat, ‘Enggak usah teriak-teriak, biasa saja’. Namun, korban memelototi tersangka dan berkata kepada tersangka dengan kalimat ‘lu bukan warga sini, enggak usah ikut-ikutan’,” tutur Wira. 

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved