Aktor Mak Lampir Tewas Ditusuk

Nanang Gimbal Simpan Dendam Bertahun-tahun ke Sandy Permana, Tak Harmonis Bertetangga dari 2017

Nanang Irawan alias Gimbal ternyata sudah lama menyimpan dendam kepada Sandy Permana sebelum akhirnya menghabisi nyawa aktor sinetron 'Mak Lampir' itu

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Nanang Irawan alias Gimbal ternyata sudah lama menyimpan dendam kepada Sandy Permana sebelum akhirnya menghabisi nyawa aktor sinetron 'Mak Lampir' itu.

Nanang dan Gimbal sudah bertetangga sejak 2017 di Perumahan Cibarusah Jaya, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

"Selama bertetangga, hubungan antara tersangka dan korban tidak harmonis," kata Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirreskrimum) Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, Kamis (16/1/2025).

Perseteruan antara Nanang dan Sandy bermula saat korban hendak mengadakan pesta pernikahannya pada 2019.

Ketika itu Sandy menebang pohon di pekarangan rumah Nanang dengan tujuan untuk mendirikan tenda. Namun, penebangan pohon itu dilakukan tanpa seizin tersangka.

"Namun tersangka tidak menegur korban karena tersangka tahu korban sangat pemarah. Atas perbuatan korban tersebut, tersangka merasa sakit hati dan menyimpan dendam kepada korban," ujar Wira.

Setelah peristiwa tersebut, Nanang dan Sandy tidak pernah bertegur sapa satu sama lain. 

Pada 2020, Nanang menjual rumahnya yang berdekatan dengan kediaman Sandy. Nanang pindah ke blok lain, namun masih masih dalam satu perumahan yang sama dengan korban.

Perseteruan Nanang dan Sandy berlanjut pada Oktober 2024 saat rapat penurunan Ketua RT setempat yang diduga berselingkuh dengan warga sekitar.

Dalam rapat tersebut, Sandy terlibat cekcok mulut dengan istri Ketua RT. Saat itu, Nanang mencoba menegur Sandy.

"Tersangka menegur korban dengan kalimat 'nggak usah teriak-teriak, biasa aja'. Namun korban memelototi tersangka dan berkata kepada tersangka dengan kalimat 'lo bukan warga sini, nggak usah ikut-ikutan'," ungkap Wira.

Ketika itu Nanang hanya diam dan berusaha menenangkan diri. Hanya saja, perkataan Sandy membuat Nanang semakin dendam.

Sehari setelah rapat itu, korban melayangkan somasi kepada istri Nanang melalui pesan WhatsApp. Somasi itu berisi tuduhan yang bahwa Nanang mencoba menyerang Sandy saat rapat.

"Mendengar informasi dari istri tersangka tersebut, tersangka tidak menanggapinya namun menambah rasa benci tersangka terhadap korban," kata Wira.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved