Banjir di Jakartra
Cerita Joni Tak Bosan Puluhan Tahun Kebanjiran di Kebon Pala, Ada Pesan Buat Gubernur Jakarta
Warga di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur sudah puluhan tahun kebanjiran.
Penulis: Bima Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Warga di kawasan Kebon Pala, Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur mengaku tetap nyaman meski sejak lama menjadi korban banjir luapan Kali Ciliwung.
Meski sudah puluhan tahun kebanjiran, warga tetap kerasan bermukim di kawasan yang jadi titik rawan banjir karena lokasinya berada di daratan rendah dan berdekatan dengan Kali Ciliwung.
Di antaranya, Joni (46) warga yang sejak lahir sudah tinggal di kawasan Kebon Pala dan kini terbiasa dengan banjir luapan Kali Ciliwung terjadi setiap memasuki musim penghujan.
"Bosan sih enggak. Dari dulu sih (kebanjiran), sudah terbiasa," kata Joni yang sudah pernah merasakan banjir luapan Kali Ciliwung dengan ketinggian sekitar 3 meter, Kamis (30/1/2025).
Bagi Joni dan warga di kawasan Kebon Pala lain yang sudah tak terhitung merasakan banjir, luapan Kali Ciliwung di permukiman bukan menjadi hal yang terlampau mengganggu.
Bahkan meski banjir luapan Kali Ciliwung tak kunjung surut berhari-hari, mereka tetap nyaman bertahan di rumah dan cenderung enggan mengungsi bila ketinggian air tidak parah.
Contohnya saat permukiman warga di kawasan Kebon Pala terendam banjir pada Rabu (29/1) hingga Kamis (30/1/2025), tidak ada warga yang mengungsi meski banjir berkisar 1 meter.
Lantaran terbiasa dan kerasan itu tidak terbesit di pikiran warga untuk meninggalkan kawasan Kebon Pala, pun bagi banyak orang tinggal di tempat rawan banjir tak nyaman.
"Karena ini tempat aslinya dia. Jadilah bertahan, sudah terbiasa dan nyaman. Kalau buat kerjaan warga juga enggak terganggu walaupun banjir, tetap beraktivitas," ujarnya.
Selain ikatan emosional, warga merasa nyaman bermukim di kawasan Kebon Pala karena secara lokasi permukiman mereka berada di lokasi strategis dan dekat dari fasilitas publik.
Seperti dekat dengan pasar, rumah sakit, puskesmas, sekolah, dan fasilitas publik lain, sehingga memudahkan warga di kawasan Kebon Pala untuk mengakses kebutuhan.
Joni menuturkan ada kalanya warga Kebon Pala merasa terganggu dengan dampak banjir, di antaranya ketika mereka terjangkit penyakit demam atau masalah iritasi kulit.
Sehingga warga di kawasan Kebon Pala juga berharap kepada Gubernur Jakarta sebagai pemerintah bisa mengambil langkah untuk mengatasi masalah banjir luapan Kali Ciliwung yang sudah puluhan tahun terjadi.
Setidaknya mengurangi limpahan aliran Kali Ciliwung yang merendam permukiman warga Kebon Pala, agar ketinggian air tidak mencapai 1 meter sehingga tak terlampau parah.
"Kalau sekarang (untuk mengatasi banjir) bukan masalah penggusuran, sebenarnya masalah penanggulan (turap) kali saja. Mungkin kalinya saja yang harus diperdalam atau apa," tuturnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.